Harare (ANTARA News) - Emmerson Mnangagwa hari ini dilantik sebagai Presiden Zimbabwe di depan ribuan pendukung yang bersorak di stadion nasional Harare, yang sekaligus menjadi akhir pemerintahan 38 tahun Robert Mugabe.

Dengan mengambil sumpah jabatannya, mantan kepala keamanan berusia 75 tahun yang dikenal dengan sebutan "buaya" itu berjanji menegakkan konstitusi negara bekas koloni Inggris itu dan melindungi hak-hak semua dari 16 juta warga Zimbabwe.

Meskipun sebagian besar warga Zimbabwe merayakan mundurnya Mugabe yang berusia 93 tahun, yang memimpin negara di Afrika itu, beberapa dari mereka mengkhawatirkan masa depan negara di bawah Mnangagwa.

Mereka mempertanyakan peran Mnangagwa dalam pembantaian Gukurahundi di Matabeleland pada 1983 ketika sekitar 20.000 orang tewas dalam sebuah tindakan keras terhadap lawan Mugabe oleh Brigade Kelima yang dilatih Korea Utara.

Mnangagwa telah menolak mengambil bagian dalam kekejaman itu dan sejak kembali ke Zimbabwe setelah dua minggu bersembunyi dia telah menyampaikan demokrasi, toleransi dan ketundukan kepada hukum.

"Rakyat telah berbicara. Suara rakyat adalah suara Tuhan," katanya kepada ribuan pendukung Rabu lalu di markas partai ZANU-PF yang berkuasa.

(KR-DVI/A032)

Pewarta: Antara
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2017