Purwokerto (ANTARA News) - Bakal Calon Wakil Gubernur Jawa Tengah Akhmad Muqowam mengatakan setiap orang bertanya-tanya tentang situasi politik menjelang pemilihan kepala daerah di Jateng yang berbeda dengan Jawa Timur dan Jawa Barat.

"Jawa Tengah `kan daerah kita semua, Jawa Timur sudah jelas siapa muncul di mana, Jawa Barat juga sudah mulai terlihat `trontong-trontong`-nya (tanda-tandanya, red.)," katanya kepada wartawan di sela Rapat Kerja Nasional Perhimpunan Ikatan Alumni Perguruan Tinggi Indonesia di Gedung Justisia 3, Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Sabtu.

Muqowam mengatakan bahwa hal itu kepada wartawan terkait dengan situasi politik menjelang Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Tengah 2018 yang terasa dingin meskipun Komisi Pemilihan Umum Provinsi Jateng akan menerima pendaftaran pasangan bakal calon gubernur dan wakil gubernur di awal Januari 2018.

Menurut dia, ada satu cuaca bahwa semua pun tahu dan politikus pasti tahu Jawa Tengah diasumsikan sebagai kandang Banteng (basis Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, red.).

"Saya kira kalau kembali kepada ketelitian, kejelian dari PDI Perjuangan itu, kok, belum bersikap, itu memengaruhi partai-partai lain," kata dia yang juga Sekretaris Jenderal Ikatan Keluarga Alumni Universitas Diponegoro Semarang.

Menurut dia, belum bersikapnya PDI Perjuangan dalam Pilgub Jateng merupakan persoalan internal yang menjadi kompetensi partai tersebut.

Oleh karena itu, kata dia, sebagai kekuatan politik di Jawa Tengah, sikap PDI Perjuangan sangat ditunggu.

"PDI Perjuangan mau menjagokan siapa? `Kan begitu. Pasalnya, kalau ini `plan A`, `plan B`-nya seperti apa?" kata anggota DPD RI itu.

Terkait dengan pencalonannya menjadi bakal calon wakil gubernur, Muqowam mengatakan bahwa sebagai anggota partai politik, Ketua Umum Dewan Pimpinan Partai Persatuan Pembangunan M. Romahurmuziy telah mendorong dan memintanya untuk mencalonkan diri.

"Ketua umum saya melakukan negosiasi, lobi, pertemuan, silaturahmi bahwa ada salah satu kader namanya Akhmad Muqowam yang kira-kira dianggapnya sudah cukup mumpuni dalam berpolitik di tingkat nasional, itu kira-kira," kata dia yang pernah tiga periode menjadi anggota DPR RI dari PPP.

Menurut dia, PPP barangkali punya satu kesimpulan yang sifatnya final bahwa kalau bicara Jateng, partai berlambang Kakbah itu punya orang yang namanya Akhmad Muqowam.

Oleh karena itu, dia mengaku sampai sekarang masih tenang-tenang saja karena urusannya adalah pemasangan, bukan persoalan emosionalisme pribadi.

"Saya menghormati partai saya, silakan berjalan dahulu, berusaha, berikhtiar, sampai pada titik mana nanti hasilnya, dan itu Januari dilaporkan kepada KPU," katanya.

Muqowam mengaku menghormati payung politik dan visi PPP dalam melihat tahun 2019 atau pemilihan umum anggota legislatif.

Ia menduga arah cuaca politik Ketua Umum PPP M. Romahurmuziy di Jateng ada kecenderungan dengan "merah-merah".

"`Merah` yang mana? Wallahualam karena `merah` juga banyak hari ini," katanya.

Bahkan, dia mengaku hingga saat ini belum ditawarkan secara formal sebagai bakal calon wakil gubernur ke PDI Perjuangan maupun Partai Gerakan Indonesia Raya.

(U.KR-SMT/D007)

Pewarta: Sumarwoto
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017