Mataram (ANTARA News) - Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Barat membentuk satuan tugas untuk membantu Bali menanggulangi dampak bencana erupsi Gunung Agung.

"Kita sudah siapkan Satgas SAR dari personel Brimob dan Sabhara. Begitu juga dengan kendaraan-kendaraan yang sekiranya bisa digunakan untuk mengevakuasi korban maupun logistik di sana (Bali)," kata Kapolda NTB Brigjen Pol Firli di Mataram, Senin, usai menggelar apel kesiapan di Lapangan Gajah Mada, Mapolda NTB.

"Walaupun sudah sebulan lalu kita gelar apel kesiapannya, tapi hari ini saya lakukan panggilan luar biasa (PLB) untuk mengecek kembali kesiapan personel dan randis," kata Firli.

Satgas penanggulangan bencana erupsi Gunung Agung disiapkan sesuai dengan perintah Kapolri yang sudah melihat dan menerima laporan perkembangan situasi di Bali.

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) resmi meningkatkan kembali status Gunung Agung dari level tiga (siaga) menjadi level empat (awas), terhitung sejak hari ini pukul 06.00 WITA.

Tim Pos Pemantauan Gunung Agung di Desa Rendang, Karangasem, melihat kepulan abunya disertai dengan erupsi eksplosif. Bahkan terdengar suara dentuman lemah hingga radius 12 kilometer dari puncak gunung yang berpotensi memunculkan letusan besar.

Oleh karena itu PVMBG telah mengubah radius zona bahaya menjadi delapan kilometer dari puncak gunung ditambah dengan perluasan sektoral mencapai sepuluh kilometer ke arah utara, timur laut, tenggara, selatan, dan barat daya.

Pewarta: Dhimas Budi Pratama
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2017