Jakarta (ANTARA News) - Dibandingkan pertunjukan beberapa grup K-pop yang menyambangi Jakarta tahun ini, konser band indie Korea Selatan Hyukoh pada Senin malam (27/11) terasa sederhana namun intim.


Oh Hyuk (vokal dan gitar), Im Dong-gun (bass), Lim Hyun-jae (gitar) dan Lee In-woo (drum) tak banyak bicara selama pertunjukan. Mereka berkomunikasi pada para penggemar lewat musik. 

Mengenakan setelan blazer dan celana longgar, keempatnya tanpa basa-basi langsung menyuguhkan "Tokyo Inn", "Comes and Goes" dan "Leather Jacket".

Berbanding terbalik dengan suaranya yang lantang selama bernyanyi, Oh Hyuk cenderung malu-malu ketika pertama kali menyapa penonton.

"Ini pertama kali kami konser di Jakarta," kata Oh Hyuk dalam bahasa Inggris.

Selama sekitar dua jam, para penonton sesekali berjingkrak-jingkrak atau menganggukkan kepala serta menggoyangkan badan mengikuti irama lagu-lagu yang diambil dari album "23", "22" dan "20".

Ketika "Goundry" dibawakan, penonton serempak menyanyi bersama Oh Hyuk, membuat area konser sejenak seakan jadi tempat karaoke massal.

Di lagu "Tomboy", orang-orang langsung menyalakan lampu senter di handphone masing-masing tanpa disuruh, mengangkat tangan mereka tinggi-tinggi dan menggoyangkannya sesuai irama lagu.

Jeritan semakin menjadi-jadi ketika intro "Wi Ing Wi Ing" dibawakan dan Hyukoh pun pamit setelah menyanyikan "Surf Boy".




Konser ditutup dengan foto bersama, para personel turun panggung dan berpose di depan pagar yang membatasi mereka dengan para penonton.

Interaksi yang minim selama di atas panggung dibayar di akhir pertunjukan di mana mereka menyempatkan diri untuk tos dengan penonton-penonton barisan terdepan.

Hyukoh, yang tergabung dalam label HIGHGRND (baca: High Ground), telah meraih beragam prestasi di dunia musik. Selain mampu bertengger di tangga-tangga musik Korea Selatan, band juga berhasil melebarkan sayapnya ke teritori lain di dunia.

Hal ini dapat dibuktikan dari fanbase mereka yang tersebar di seluruh dunia dan terlihat dari berbagai konser Hyukoh yang tiketnya berhasil terjual habis di beberapa kota seperti Tokyo, New York, Kuala Lumpur, San Fransisco, Los Angeles, London, Paris, Amsterdam dan Bangkok.





Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2017