Jakarta (ANTARA) - Anggota Dewan Pertimbangan Presiden Gandi Sulistiyanto menilai kunci sukses K-Wave atau gelombang budaya populer Korea melalui produk-produk dunia hiburan termasuk musik dan film, adalah pendidikan.

"Setelah menelusuri lebih lanjut K-Wave, serta melalui diskusi intensif dengan akademisi, pebisnis, saya menemukan bahwa kunci sukses dari Hallyu atau K-Wave adalah bidang pendidikan,” kata Gandi dalam peringatan 50 tahun hubungan diplomatik Indonesia dan Korea Selatan di Jakarta, Kamis.

Gandi mengungkapkan ada perguruan tinggi tersebar di berbagai provinsi di Korea Selatan yang menyiapkan kurikulum khusus bidang ekonomi kreatif, seni dan budaya.

Korea Selatan sudah mengambil langkah-langkah strategis dalam transformasi digital dengan menggalakkan inisiatif 5G dan kecerdasan buatan (AI).

Baca juga: KBRI Seoul pamer keragaman budaya lewat Festival Indonesia

“Latar belakang inilah yang melandasi saya mengubah fungsi penerangan sosial budaya di KBRI Seoul menjadi fungsi ekonomi kreatif dan digital startup dan diplomasi publik,” kata Gandi.

Dia memaparkan bahwa tugas fungsi itu adalah menjembatani kolaborasi antara pelaku industri kreatif dan digital untuk mewujudkan potensi kerja sama lintas sektor.

Mantan dubes Indonesia untuk Korea Selatan itu mengatakan industri kreatif bisa menjadi tulang punggung perekonomian bangsa dan tidak dapat dipisahkan dari kemajuan sektor perekonomian.

Dia berpandanga, kemajuan perekonomian di Korea Selatan diimbangi dengan kemajuan industri kreatif dan digital, dan Korea Selatan tidak hanya berhasil memimpin sektor industri kreatif di Asia-Pasifik tetapi juga dunia.

Baca juga: Dubes Gandi terima penghargaan MURI untuk pemelajar BIPA terbanyak

Pewarta: Cindy Frishanti Octavia
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2023