"Berdasarkan laporan yang diterima Pusdalops (Pusat Pengendali Operasi) BPBD Cilacap, bencana angin kencang itu terjadi di tiga desa dalam waktu berbeda," kata Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Cilacap, Tri Komara Sidhy, Kamis malam.
Ia mengatakan bencana angin kencang pertama terjadi sekitar pukul 14.00 WIB di Dusun Wungusari RT 01 RW 05, Desa Layansari, Kecamatan Gandrungmangu, dan menumbangkan pohon waru hingga menimpa rumah semi permanen milik Muhasim.
Akibatnya, rumah berukuran 6x9 meter itu rusak berat di bagian tengah dan belakang dengan taksiran kerugian mencapai Rp15 juta.
Sementara sekitar pukul 17.00 WIB di Dusun Welahan Kulon, Desa Glempang Pasir, Kecamatan Adipala, angin kencang menumbangkan pohon kelapa hingga menimpa rumah milik Demin hingga rusak.
Dalam kisaran waktu yang sama, bencana angin kencang juga terjadi di Dusun Rawa Seser RT 01 RW 02, Desa Mujur Lor, Kecamatan Kroya, menumbangkan pohon albiso hingga menimpa bagian samping rumah milik Slamet.
Namun, Tri Komara mengatakan bencana itu sejauh ini tidak menimbulkan korban jiwa.
Dalam kesempatan terpisah, Kepala Kelompok Teknisi Stasiun Meteorologi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Cilacap Teguh Wardoyo mengatakan angin kencang yang mengakibatkan pohon tumbang di sejumlah wilayah Cilacap itu merupakan dampak dari siklon tropis Dahlia yang muncul di Samudra Hindia.
Ia mengatakan berdasarkan analisis BMKG pada hari Kamis (30/11), pukul 19.00 WIB, posisi siklon tropis Dahlia berada di 9,5 lintang selatan dan 106,9 bujur timur atau di Samudra Hindia sekitar 375 kilometer sebelah selatan Jakarta.
"Siklon tropis Dahlia ini bergerak ke arah tenggara menjauhi wilayah Indonesia dengan kecepatan gerak 12 knots atau 22 kilometer per jam dan kecepatan angin maksimum 40 knots atau 75 kilometer per jam," katanya.
Ia mengatakan posisi siklon tropis Dahlia pada hari Jumat (1/12), pukul 19.00 WIB, diprediksi berada di 10,8 lintang selatan dan 109,6 bujur timur atau sekitar 610 kilometer sebelah selatan-tenggara Jakarta yang bergerak ke arah timur-tenggara menjauhi wilayah Indonesia dengan kecepatan angin maksimum 45 knots atau 85 kilometer per jam.
Dalam hal ini, lanjut dia, tinggi gelombang di perairan selatan Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta berpotensi mencapai kisaran 4-6 meter.
Pewarta: Sumarwoto
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2017
