Ditangan andalah (mahasiswa) pengembangan EBT di Indonesia dipertaruhkan, rakyat umumnya berada di belakang golongan terpelajar seperti mahasiswa
Jakarta (Antara News) – Mahasiswa memainkan peran yang sangat penting dalam mendukung terwujudnya pembangunan Energi Baru Terbarukan (EBT) di Indonesia. Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Panas Bumi Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM Yunus Saefulhak saat mengisi acara Seminar Nasional dengan tema “Energi Terbarukan Demi Kemakmuran Indonesia” di Universitas Bung Karno (UBK) (30/11).

"Sebagai agen pembangunan, mahasiswa harus menjadi mitra pemerintah dalam mewujudkan ketahanan energi dengan memanfaatkan EBT di Indonesia," ujar Yunus di depan sekitar 100 mahasiswa dan tenaga pengajar UBK.

Pengembangan EBT, lanjut Yunus, akan memperkuat ketahanan energi nasional sehingga Indonesia dapat lepas dari ketergantungan terhadap bahan bakar fosil dan tidak khawatir akan krisis energi di masa depan.

Pemerintah yang dalam hal ini Ditjen EBTKE juga telah melakukan perencanaan yang matang dalam pengembangkan energi baru terbarukan di Indonesia. Hal ini tertuang dalam kebijakan Rencana Umum Energi Nasional (RUEN) yang menyatakan bahwa kontribusi energi baru terbarukan di Indonesia pada tahun 2025 adalah 23 persen dari Bauran Energi Nasional. Untuk mencapai target tersebut, Pemerintah butuh dukungan dari berbagai pihak antara lain Industri, masyarakat, dan juga akademisi atau perguruan tinggi.

Mahasiswa sebagai generasi muda yang terpelajar dapat mendukung pengembangan EBT dari dua sisi. Pertama, Mahasiswa dan perguruan tinggi sudah saatnya untuk melakukan kajian dan penelitian dalam bidang EBT. Kemajuan teknologi akan membuat harga EBT akan semakin turun sehingga terjangkau oleh masyarakat luas. Kedua, Mahasiswa harus menjadi corong pemerintah dalam rangka mendukung dan membangun pengembangan EBT di Indonesia.

"Ditangan andalah (mahasiswa) pengembangan EBT di Indonesia dipertaruhkan, rakyat umumnya berada di belakang golongan terpelajar seperti mahasiswa," pungkas Yunus.

Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2017