Manado (ANTARA News) - Permintaan produk tepung kelapa asal Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) dari negara-negara di Eropa cukup tinggi di akhir tahun 2017.

"Hal ini dikarenakan menjelang Natal dan Tahun Baru ada peningkatan permintaan yang cukup banyak," kata Kepala Bidang Perdagangan Luar Negeri Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sulut Darwin Muksin di Manado, Selasa.

Darwin mengatakan sebagian besar masyarakat Eropa akan merayakan Natal, otomatis permintaan kebutuhan pangan pasti meningkat.

Tepung kelapa asal Sulut, biasanya diekspor ke Italia, Belanda Inggris, Jerman dan negara lainnya.

Di akhir November 2017, katanya, Sulut telah mengekapor tepung kelapa ke Italia sebanyak 25 ton dan mampu menghasilkan devisa bagi negara sebesar 56.250 dolar Amerika Serikat (AS).

Pemerintah berharap kesempatan ini dapat dimanfaatkan dengan baik oleh pengekspor di Sulut, dengan meningkatkan produksinya.

Walaupun produksi meningkat, katanya, tapi harus memperhatikan kualitas dan kuantitas permintaan pasar luar negeri.

Pasar internasional, katanya, akan sangat memperhatikan kualitas produk sesuai dengan perjanjian di awal.

"Jangan kecewakan pasar, karena untuk mencari pasar baru sangat sulit," jelasnya.

Pewarta: Nancy Lynda Tigauw
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017