Chicago (ANTARA News) - Kontrak emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange berakhir naik tipis dari level terendah empat bulan pada Rabu (Kamis pagi WIB), di tengah kekhawatiran geopolitik mengenai Timur Tengah.

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Februari, naik 1,20 dolar AS atau 0,09 persen, menjadi ditutup pada 1.266,10 dolar AS per ounce.

Presiden AS Donald Trump pada Rabu (6/12) mengumumkan keputusannya untuk secara resmi mengakui Yerusalem sebagai ibukota Israel, bertentangan dengan oposisi kuat dari dunia Muslim.

Banyak analis percaya bahwa langkah kontroversial Trump tersebut akan menjadi bumerang, menimbulkan ketegangan di Timur Tengah.

Kekhawatiran geopolitik menyebabkan sentimen "safe haven" dan mendorong emas berjangka lebih tinggi, yang mengalami penurunan tajam selama sesi sebelumnya.

Namun, ekspektasi bahwa Federal Reserve AS akan menaikkan suku bunga acuannya pada bulan ini terus mendukung indeks dolar AS, sehingga menahan kenaikan emas lebih lanjut.

Indeks dolar AS, ukuran greenback terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya, naik 0,30 persen menjadi 93,60 pada pukul 18.19 GMT.

Sedangkan untuk logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Maret turun 11,3 sen atau 0,09 persen, menjadi ditutup pada 15,955 dolar AS per ounce. Platinum untuk penyerahan Januari turun 14,70 dolar AS atau 1,60 persen, menjadi menetap di 902,80 dolar AS per ounce. Demikian laporan Xinhua.

(UU.A026/B/A026/A026) 07-12-2017 05:54:25

Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017