Jakarta (ANTARA News) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu, ditutup melemah sebesar 58,18 poin seiring aksi ambil untung oleh investor domestik.

IHSG BEI ditutup melemah 58,18 poin atau 0,94 persen menjadi 6.109,48, sedangkan kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak turun 14,41 poin (1,38 persen) menjadi 1.027,46.

"IHSG melemah seiring aksi ambil untung oleh investor pasca penguatan yang cukup tinggi pada perdagangan sebelumnya," kata Analis Reliance Sekuritas Lanjar Nafi di Jakarta, Rabu.

Ia mengemukakan bahwa saham-saham sektor pertanian, aneka industri, dan industri dasar memimpin pelemahan. Menurunnya tren permintaan terhadap minyak sawit mentah (CPO) menjadi salah satu faktor yang menekan saham-saham sektor itu.

Kendati demikian, lanjut dia, di saat investor domestik melakukan aksi jual, investor asing justru melakukan aksi beli setelah dalam beberapa hari terakhir ini. Berdasarkan data BEI pada Selasa (19/12) ini, investor asing membukukan beli bersih atau foreign net buy mencapai sebesar Rp423,34 miliar.

Sementara itu, Analis Indosurya Sekuritas, William Surya Wijaya mengharapkan dana asing yang masuk ke pasar saham domestik dapat terus berlangsung hingga penghujung akhir tahun ini sehingga kembali membuka peluang bagi IHSG untuk kembali mencetak rekor ke level tertinggi.

Menurut dia, koreksi saham yang terjadi saat ini dapat dijadikan peluang bagi investor untuk kembali melakukan akumulasi pembelian mengingat fundamental ekonomi nasional cukup kuat sehingga akan menjaga IHSG dalam tren penguatan.

Sementara itu tercatat frekuensi perdagangan sebanyak 301.662 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 14,940 miliar lembar saham senilai Rp9,001 triliun. Sebanyak 115 saham naik, 223 saham menurun, dan 118 saham tidak bergerak nilainya atau stagnan.

Bursa regional, di antaranya indeks bursa Nikkei naik 23,72 poin (0,10 persen) ke 22.891,72, indeks Hang Seng melemah 19,57 poin (0,07 persen) ke 29.234,09, dan Straits Times melemah 8,47 poin (0,25 persen) ke posisi 3.396,00.

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2017