Medan (ANTARA News) - Menjelang tutup tahun 2017 ini, Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Provinsi Sumatera Utara, meletus lagi, Rabu, pukul 15.36 WIB dengan meluncurkan awan panas.

Dalam pesan singkat yang diterima di Medan, Rabu, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Nugroho, mengatakan, akibat letusan itu menimbulkan getaran dengan amplitudo 120 milimeter dan durasi 500 detik.

Berdasarkan Petugas Pos Pengamatan Gunung Sinabung PVMBG, awan panas yang keluar dari letusan itu meluncur sejauh 3.500 meter ke arah tenggara-timur, serta sejauh 4.600 meter ke arah selatan-tenggara.

Dari puncak kawah keluar asap disertai abu vulkanik kelabu hitam dengan tekanan sedang hingga kuat.

Hujan abu vulkanik itu jatuh di beberapa desa di sekitar Gunung Sinabung sehingga menyebabkan ribuan penduduk terdampak langsung dari hujan abu vulkanik itu.

Namun BNPB mencatat tidak ada korban jiwa dan tidak ada kepanikan masyarakat akibat letusan tersebut karena cukup sering terjadi.

PVMBG merekomendasikan masyarakat dan pengunjung agar tidak melakukan aktivitas di dalam radius 3 km dari puncak, dan dalam jarak 7 km untuk sektor selatan-tenggara, jarak enam km untuk sektor tenggara-timur, serta jarak 4 km untuk sektor utara-timur Gunung Sinabung.

Masyarakat yang bermukim dan beraktivitas di dekat sungai-sungai yang berhulu di Gunung Sinabung juga diingatkan agar tetap waspada terhadap ancaman bahaya lahar.

Hal itu disebabkan telah terbentuk bendungan alam di hulu Sungai Laborus sehingga masyarakat yang bermukim dan beraktivitas di sekitar hilir daerah aliran sungai itu diminta tetap menjaga kewaspadaan karena bendungan tersebut sewaktu-waktu dapat jebol.

Masyarakat juga diimbau untuk terus waspada dan menaati rekomendasi pemerintah karena erupsi yang melanda Gunung sinabung tidak dapat diprediksikan.

Pewarta: Irwan Arfa
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2017