"Posko itu sudah dirancang sebagai `rumah` bagi umat beragama di wilayah ini," kata Kapolresta Tangerang Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Sabilul Alif di Tangerang, Rabu.
Sabilul mengatakan di Posko KUB diharapkan tumbuh kesadaran tentang keberagaman meski berbeda agama dan suku tapi tetap bersatu dalam bingkai Bhineka Tunggal Ika.
Pernyataan itu sehubungan Polresta Tangerang telah menyiapkan sebanyak 992 petugas dalam pengamanan peringatan Natal dan Tahun Baru terutama kepada umat yang menjalankan ibadah.
Pihaknya telah melakukan inventarisir bahwa pengamanan diprioritaskan pada 78 gereja yang tersebar pada 15 kecamatan.
Bahkan telah melakukan rapat pengamanan dengan melibatkan unsur pimpinan agama dan tokoh masyarakat lainnya.
Dalam pengamanan tersebut bertajuk Operasi Lilin Kalimaya 2017 digelar mulai 23 Desember 2017 hingga 1 Januari 2018.
Keselamatan dan kenyamanan bagi umat yang menjalankan ibadah merupakan hal utama karena dilindungi undang-undang.
Menurut dia perdamaian dan ketentraman dapat terwujud bila ideologi Pancasila benar-benar diamalkan secara baik dan benar.
Sabilul menambahkan Posko KUB memang dibentuk sejalan dengan Operasi Lilin Kalimaya 2017 dengan harapan dalam perayaan keagamaan bagi umat menjalankan ibadah merasa nyaman dan aman.
Padahal sebelumnya, pihaknya mengapresiasi perayanan Natal 2017 di wilayah ini berjalan aman dan nyaman karena adanya toleransi yang tinggi antarumat beragama menjalankan ibadah.
Dia mengatakan Pancasila tidak hanya dimaknai sebagai slogan, melainkan harus mengunakan sundut pandang filosofis keberagaman.
Dalam pengamanan Natal 2017 dirinya memberikan sambutan di Gereja Santo Gregorius Agung, Kecamatan Pasar Kemis, di hadapan sekitar 7.000 jamaat yang melaksanakan perayaan Misa.
Pewarta: Adityawarman(TGR)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017
