Washington DC (ANTARA News) - Amerika Serikat menyambut baik dibentuknya Piagam ASEAN (ASEAN Charter), yang saat ini penyusunannya telah mengarah kepada tahap akhir sebelum nantinya disahkan oleh para pemimpin ASEAN pada November 2007 mendatang. Sambutan positif dari Pemerintah AS itu disampaikan oleh Penasehat Keamanan Nasional AS, Stephen Hadley, dalam resepsi peringatan 40 tahun ASEAN di Washington DC, Kamis malam (Jumat pagi WIB). Resepsi dihadiri oleh para duta besar dan pejabat tinggi 10 negara ASEAN, termasuk Dubes RI untuk AS, Sudjadnan Parnohadingrat, dan Sekretaris Jenderal Deplu-RI, Imron Cotan. Juga hadir dalam kesempatan tersebut Presiden Vietnam Nguyen Minh Triet yang sedang berada di Washington dalam rangka melakukan pertemuan dengan Presiden Bush dan sejumlah pejabat tinggi AS lainnya. Hadley menyatakan keyakinannya bahwa Piagam ASEAN akan membuat ASEAN menjadi kawasan yang lebih kuat serta dapat menjalin kerjasama di berbagai bidang secara lebih efektif. Piagam juga akan menjadikan negara-negara di kawasan Asia Tenggara lebih stabil, sejahtera dan memiliki pertanggungjawaban terhadap rakyatnya, kata penasehat keamanan Presiden George W Bush itu. Namun Hadley mengingatkan bahwa ASEAN masih menghadapi berbagai tantangan serius, antara lain dalam memerangi ancaman terorisme serta menjaga keamanan di perairan. ASEAN, sementara itu, akan menjadi mitra dan sahabat yang makin penting bagi Amerika Serikat dalam memerangi berbagai tantangan global, tambah Hadley. Menurut rencana, rancangan awal Piagam ASEAN --yang merupakan hasil rekomendasi sejumlah ahli penyusun dari ASEAN, termasuk mantan Menlu Ali Alatas dari Indonesia-- akan dibahas dalam pertemuan tingkat menteri ASEAN ke-40 di Manila, Filipina, pada Juli 2007. Piagam diperkirakan sudah dapat ditandatangani oleh para pemimpin ASEAN pada KTT ASEAN ke-13 yang akan berlangsung di Singapura pada November mendatang. Piagam ASEAN, yang akan menjadi landasan hukum atau kerangka kerja yang sah bagi perhimpunan negara-negara Asia Tenggara itu merupakan salah satu elemen dari Komunitas ASEAN seperti yang dideklarasikan di Bali pada KTT ASEAN ke-9 tahun 2003. Saat itu, 10 pemimpin ASEAN dari Indonesia, Malaysia, Singapura, Filipina, Thailand, Brunei Darussalam, Vietnam, Laos, Myanmar dan Kamboja, mendeklarasikan Bali Concord II. Deklarasi berisi rencana perwujudan Komunitas ASEAN tahun 2020 yang terdiri dari tiga pilar, yaitu politik-keamanan, ekonomi, serta sosial-budaya. KTT ASEAN ke-12 yang berlangsung baru-baru ini di Cebu, Filipina pada Januari 2007, menyepakati percepatan target perwujudan Komunitas ASEAN dari tahun 2020 menjadi 2015.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2007