Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah saat ini tengah menjajaki penerapan harga dasar kelapa sawit untuk melindungi petani terhadap turunnya harga tandan buah segar (TBS) menyusul pengenaan pajak ekspor (PE) komoditas tersebut. Pernyataan itu dikemukakan Menteri Pertanian Anton Apriyantono di Jakarta, Jumat, menanggapi penurunan harga TBS sawit yang diterima petani setelah pemerintah menaikkan PE sawit sebesar 6,5 persen dari sebelumnya 1,5 persen. "Kebijakan yang lebih melindungi kepentingan petani secepatnya akan kita susun, bisa jadi akan ada semacam harga dasar," katanya. Pemerintah menaikkan PE sawit sebagai upaya menurunkan harga minyak goreng di dalam negeri akibat produsen sawit memilih mengekspor komoditas tersebut karena harga di tingkat internasional saat ini sedang bagus. Kondisi tersebut mengakibatkan industri minyak goreng dalam negeri kekurangan bahan baku sehingga dalam beberapa bulan terakhir harga minyak goreng melambung diatas Rp7.000/kg. Menteri Pertanian mengatakan penerapan PE sawit sebenarnya tidak merugikan produsen, namun hanya mengurangi tingkat keuntungan yang mereka peroleh akibat naiknya harga komoditas tersebut di pasar internasional atau "windfall profit". "Saat ini terjadi kenaikan harga internasional yang luar biasa. Kalaupun terjadi penurunan sebenarnya di `windfall profitnya` saja," katanya. Anton mengatakan penurunan keuntungan yang diterima ekspotir tidak seharusnya dibebankan ke petani dengan menurunkan pembelian TBS sawit dari petani. "Harus tetap adil antara penurunan yg dialami oleh petani dengan yang dialami eksportir. Jangan semua ini dibebankan ke petani," katanya. Ketika ditanyakan besarnya kenaikkan TBS yang akan diterapkan, dia mengatakan saat ini masih dalam kajian secara matang dan kebijakan tersebut akan segera dikeluarkan jika sudah selesai pembahasannya. "Sekarang sedang mengkaji instrumen apa yang bisa melindungi petani. Dari formulasi harga TBS, mungkin harga dasar seperti yang ditetapkan untuk gula," katanya.(*)

Pewarta:
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2007