Jakarta (ANTARA News) - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-14 yang jatuh pada 29 Desember 2017.

"Saya mengucapkan terima kasih kepada masyarakat yang telah mendukung KPK sampai hari ini. Kalau kami mau ambil 2002, kami 15 tahun tetapi kalau mau pakai KPK mulai beroperasi, tahun 2003 berarti kami 14 tahun hari ini. Oleh karena itu kami sangat berterima kasih atas dukungan masyarakat kepada KPK," kata Wakil Ketua KPK Laode M Syarif di gedung KPK Jakarta, Jumat.

Untuk diketahui, KPK terbentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, namun baru beroperasi pada 2003 pada saat kepemimpinan Presiden Megawati Soekarnoputri.

Saat itu, Megawati Soekarnoputri menandatangani Keppres untuk mengangkat pimpinan KPK jilid pertama.

"Dalam rangka memperingati hari jadi, dari Wadah Pegawai hari ini mengadakan juga pertandingan olah raga dan kegiatan seni untuk mencari bakat-bakat terpendam di KPK," kata Syarif.

Lebih lanjut, ia mengungkapkan bahwa lembaganya pada 2017 juga telah banyak melakukan upaya untuk menyelesaikan kasus-kasus besar seperti kasus tindak pidana korupsi proyek KTP-elektronik (KTP-e) dan Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI).

"Tahun 2017 banyak sekali yang kami lakukan berupaya untuk menyelesaikan kasus-kasus besar seperti KTP-e dan berupaya untuk menyelesaikan kasus yang berhubungan dengan BLBI dan tentunya beberapa OTT yang saya pikir terbanyak tahun ini, saya kira 19," tuturnya.

Namun, Syarif menyatakan pihaknya masih prihatin atas kejadian yang menimpa penyidik KPK Novel Baswedan yang diserang dengan menggunakan air keras pada April 2017 lalu.

"Kami juga masih prihatin sampai hari ini, Kasatgas KTP-e Novel Baswedan belum sembuh matanya bahkan operasi kedua di mata kiri itu sedang diupayakan terus dan belum bisa sembuh. Oleh karena itu, saya mohon pada masyarakat Indonesia untuk mendoakan juga kesembuhan yang bersangkutan," ucap Syarif.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal Wadah Pegawai KPK Aulia Postiera mengucapkan terima kasih kepada seluruh lapisan masyarakat yang selalu memberikan dukungan KPK dalam bekerja.

"Sebagaimana dijelaskan Pak Laode tadi, tahun 2017 ini adalah salah satu tahun terbaik KPK di mana terdapat banyak perkara dapat kami selesaikan. Begitu juga pencegahan banyak yang kami lakukan pada tahun 2017 ini," kata Aulia.

Selain itu, ia pun meminta kepada seluruh masyarakat Indonesia agar berdoa untuk kesembuhan Novel Baswedan yang saat ini dirawat di Singapura.

"Kami dari pegawai dan selaku Wadah Pegawai juga mohon doa kepada seluruh rakyat Indonesia, kepada rekan kami Novel Baswedan yang sampai hari ini lebih dari 250 hari masih menjalani perawatan di Singapura," tuturnya.

Ia pun meminta kepada Presiden Joko Widodo agar penanganan kasus penyerangan terhadap Novel dapat dipercepat.

"Dan juga kami memohon dan meminta kepada Bapak Presiden agar penanganan kasus penyerangan terhadap rekan kami Novel Baswedan dapat dipercepat dan bisa diselesaikan," ucap Aulia.

Menurut dia, ancaman terhadap Novel itu juga bisa terjadi kepada siapa saja di KPK saat ini bahkan juga kepada pimpinan KPK.

"Biasa jadi besok Pak Laode, Pak Agus, Pak Saut, Bu Basaria, Pak Alex, atau kita-kita semua pegawai KPK yang ada di sini. Karena semakin ke depan, kerja-kerja KPK tentu semakin berat," ungkap Aulia.

Pewarta: Benardy Ferdiansyah
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017