Goerges tak kerepotan menghadapi petenis nomor tiga dunia itu berkat servis bertenaga dan forehand menggeledek yang membuat petenis Denmark terus tersudut ke belekang dan tak mampu bermain panjang.
Petenis Jerman berusia 29 tahun yang selalu bermain di Auckland sejak pertama kali bermain di sini pada 2010, memperlebar kemenangan berturut-turutnya menjadi 14 pertandingan yang dimulai saat menjadi juara di Moskow dan kemudian WTA Elite Trophy di Zhuhai.
"Rasanya menakjubkan, bukan hanya karena menjadi juara di sini namun juga karena konsisten saya dalam beberap bulan terakhir. Saya telah jauh lebih dewasa, terima kasih kepada tim saya yang sungguh telah mengubah otak saya," kata Goerges.
Kedua pemain pernah melenggang ke final turnamen ini sebelumnya di mana Goerges takluk kepada Sloane Stephens pada 2016, sedangkan Wozniacki dikalahkan Venus Williams pada 2015, demikian Reuters.
Pewarta: -
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2018
