Ottawa (ANTARA News) - Hampir satu dari tiga warga Kanada atau sekitar 29 persen menggunakan "beberapa bentuk opioid" dalam lima tahun terakhir, menurut data yang dirilis pada Selasa (9/1), saat kasus overdosis fentanyl terus memakan korban.

Korban akibat overdosis opioid, terutama fentanil atau carfentanil – analgesik narkotika yang bahkan lebih ampuh – melonjak di Kanada dalam dua tahun terakhir, khususnya di Pesisir Pasifik tempat jumlah korban jiwa tercatat yang tertinggi.

Hampir 3.000 orang meninggal akibat overdosis obat pada 2016, dan angka sementara dari petugas pemeriksa mayat menunjukkan bahwa angka akhir untuk tahun lalu akan lebih tinggi, menurut badan kesehatan publik Kanada.

Survei dari Statistics Canada yang diambil pada November dan Desember 2017 menemukan bahwa 77 persen warga Kanada dewasa sangat menyadari penggunaan opioid.

Saat digunakan dengan benar, opioid yang diresepkan dapat mengurangi rasa sakit. Namun, penggunaan yang tidak sesuai dosis bisa menyebabkan ketergantungan, overdosis dan kematian, ungkap badan statistik pemerintah.

Opioid yang paling umum adalah fentanil, OxyContin, morfin dan kodeina.

Dari 29 persen warga Kanada yang melaporkan menggunakan opioid dalam lima tahun terakhir, lebih dari seperempat melaporkan adanya sisa opioid di rumah. Sebagian besar mengatakan "akan menggunakannya nanti".

Otoritas kesehatan Kanada meningkatkan upaya untuk mencoba membendung jumlah kematian akibat fentanyl, seperti mendistribusikan naloxone untuk mengobati overdosis, demikian AFP. (kn)



Pewarta: Antara
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2018