Bekasi (ANTARA News) - Dinas Ketahanan Pangan Kota Bekasi, Jawa Barat, menyiapkan cadangan beras seberat 11,5 ton untuk menstabilkan harga pasaran yang tengah mengalami kenaikan sejak sepekan terakhir.

"Kebijakan ini kita lakukan untuk menyikapi tingginya harga beras di pasaran yang tembus hingga Rp13.000 per liter untuk jenis beras medium dari harga normal Rp9.000 per liter," kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kota Bekasi, Alexander Zulkarnaen di Bekasi, Jumat.

Sesuai laporan pemetaan tim lapangan, kata dia, kenaikan harga itu terjadi di dua kecamatan setempat di antaranya Bekasi Utara dan Bekasi Barat.

"Ini baru pemetaan, kalau harga pangan jenis beras di pasaran tidak kunjung turun maka bisa jadi kita turunkan beras cadangan ini," katanya.

Alex mengatakan, cadangan tersebut akan dibagikan pada warga kurang mampu yang membutuhkan melalui program pasar murah.

Pemberian bantuan ini, kata Alex, bersifat kondisional dengan sasaran utamannya adalah warga kurang mampu.

"Sampai saat ini belum ada laporan dari kedua wilayah tersebut," katanya.

Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Bekasi, Makbullah menambahkan, untuk membantu warga tetap mendapatkan beras medium dengan harga lebih murah pihaknya telah menggelar operasi pasar.

Operasi pasar tersebut dipusatkan di Pasar Baru Kota Bekasi Jalan Ir H Djuanda, Kecamatan Bekasi Timur pekan ini.

"Sudah berjalan sejak kemarin, Kamis (11/1). Operasi pasar ini terselenggara atas kerja sama dengan Bulog cabang Karawang," katanya.

Dalam operasi pasar tersebut, kata Makbullah, pemerintah menyiapkan satu unit mobil box untuk menjual beras medium dengan harga yang relatif murah.

"Kita menjual harga beras sesuai dengan harga eceran tertinggi Rp9.350 per liter," katanya.

Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2018