Lisabon, Portugal, (ANTARA News) - Presiden Portugal Marcelo Rebelo de Sousa pada Ahad (14/1) mengunjungi pusat masyarakat desa, setelah kebakaran melahap seluruh bangunan dan menewaskan delapan orang pada Sabtu malam.

Api mulai menyala tak lama sebelum pukul 21.00 waktu setempat di gedung dua-lantai Pusat Perhimpunan Kemanusiaan, Rekreasi dan Budaya di Vila Nova da Rainha, desa di Portugal Utara.

Rebelo de Sousa berterima kasih dan memuji reaksi cepat pemerintah lokal serta layanan darurat, kata Xinhua. "Dalam waktu sedemikian singkat, dan dalam situasi yang sangat sulit, Semua itu luar biasa," kata Presiden Portugal tersebut kepada wartawan.

Petugas pemadam memadamkan si jago merah dalam waktu satu jam, sementara petugas medis mengobati orang yang cedera di lapangan. Sebagian orang yang cedera dibawa dengan menggunakan helikopter ke rumah sakit di Lisabon dan Porto.

Sedikitnya 38 orang cedera dan 29 orang lagi masih dirawat di rumah sakit, sementara empat orang dilaporkan berada dalam kondisi kritis.

Empat orang yang tewas telah diidentifikasi sebagai warga desa, yang berusia 56 tahun dan lebih, kata Kantor Berita Portugal, Lusa.

Penyebab pasti kebakaran itu masih belum diketahui. Media setempat mulanya melaporkan kompor meledak, tapi sekarang diperkirakan bukan itu penyebabnya.

Beberapa saksi mata mengatakan kepada wartawan bahwa cerobong asap di atas kompor kayu telah terlalu panas. Ada spekulasi bahwa kebakaran tersebut disebabkan oleh bagian langit-langit terbakar, tapi pemerintah belum memberikan penjelasan resmi.

Vila Nova da Rainha berada di utara-tengah negeri itu, di Kota Praja Tondela, di Kabupaten Viseu, sekitar 250 kilometer di sebelah utara Lisabon. Itu adalah wilayah yang masih belum pulih benar akibat kebakaran hutan yang melanda dan meluluh-lantakkannya pada Oktober, sehingga menewaskan 45 orang dan menghancurkan 50.000 hektare lahan.

(Uu.C003)

Pewarta: -
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2018