Jakarta (ANTARA News) - Kepala Pengembangan Bisnis Rumah Sakit Siloam Semanggi Triana Tambunan mengaku rumah sakitnya merawat 29 korban lantai roboh di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI) yang sebagian besar mahasiswa.

"Sudah kami cocokkan namanya. Empat orang di antaranya laki-laki, sisanya perempuan. Mayoritas adalah mahasiswa," kata Triana di Unit Gawat Darurat, Rumah Sakit Siloam Semanggi, Jakarta, Senin.

Triana menungkapkan seorang korban diperbolehkan pulang, sedangkan yang lain masih harus dirawat. Dia belum bisa memastikan berapa korban yang akan menjalani rawat inap.

"Masih terus dievaluasi apakah perlu rawat inap atau tidak. Kan ada prosesnya. Ada satu korban yang harus menjalani operasi karena mengalami patah tulang, sedangkan tiga lainnya masih diduga patah tulang sehingga masih terus dievaluasi," kata dia.

Mengenai biaya perawatan para korban, Triana mengaku sudah berkomunikasi dengan manajemen BEI. "Kami sudah komunikasikan dengan pihak BEI bagaimana penanganan pasien termasuk soal penjaminannya," katanya.

Dia mempersilakan wartawan menanyakan masalah penjaminan pasien ini kepada BEI. Namun, dia mengatakan BEI menandaskan akan bertanggung jawab terhadap korban yang dibawa ke Rumah Sakit Siloam Semanggi.

Lantai selasar pada Tower II Gedung BEI ambruk Senin siang sekitar pukul 12.10 WIB.

Pewarta: Dewanto Samodro
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2018