Palembang (ANTARA News) - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan akan membuat satuan khusus keselamatan kerja khususnya pemasangan konstruksi terkait evaluasi sementara robohnya jalur kereta ringan atau LRT di Jakarta.

"Saya belum tinjau langsung dan belum menerima hasil penyelidikan, nanti saya tetap akan menugaskan KNKT untuk mengetahui hasil robohnya jalur LRT, " kata Menhub Budi Karya di Palembang, Senin.

Ia juga mengatakan menyesalkan atas peristiwa tersebut dapat terjadi dan hingga menyebabkan korban luka.

PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (Wika) sebagai kontraktor pelaksana proyek "Light Rapid Transit" (LRT) Kelapa Gading-Velodrome meminta maaf atas rubuhnya bagian kontruksi LRT pada Senin dinihari.

"Kami menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan publik yang diakibatkan oleh kejadian ini," kata Sekretaris Perusahaan Wika Puspita Anggraeni.

Kecelakaan kerja tersebut, sedikitnya menyebabkan lima orang terluka tertimpa reruntuhan proyek yang roboh tersebut.

Menurut Puspita, pihaknya tetap berkomitmen untuk mengutamakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja dalam pelaksaan pekerjaan Proyek LRT Jakarta.

"Namun, terkait penyebab runtuhnya proyek itu, saat ini sedang dilakukan investigasi pihak terkait," kata Puspita.

Puspita juga menyampaikan sekelumit peristiwa tersebut yakni, pertama pada Senin dini hari pukul 00.20 WIB, proyek telah selesai melakukan pekerjaan "stressing" Box Girder bentang P28 - P29 di area Jl Kayu Putih Raya, Pulo Gadung, Jakarta Timur.

Pekerjaan stressing dilakukan oleh PT. VSL Indonesia selaku Subkon dari PT. Wijaya Karya (Persero) Tbk.

Sebelum dilakukan pekerjaan stressing, tim manajemen lalu lintas dan safety telah menutup jalan di sekitar area kejadian.

"Setelah selesai dilakukan stressing pada pukul 00.20 WIB, beberapa saat kemudian, satu bentang P28 - P29 runtuh di dalam area kerja proyek," katanya.

Seluruh korban, lima orang adalah pekerja PT VSL Indonesia. Tiga dari korban sudah keluar dari rumah sakit dan tinggal dua dalam perawatan lanjutan.

Terakhir, Puspita berharap melalui penanganan cepat yang dilakukan manajemen, target waktu penyelesaian proyek untuk mendukung Asian Games 2018 tetap dapat dipenuhi.

Pewarta: Afut Syafril Nursyirwan
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018