Jakarta (ANTARA News) - Tidak seperti tersangka korupsi lain yang jarang mau berkomentar dan meninggalkan Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dengan rasa marah saat ditahan, maka ternyata mantan Duta Besar RI untuk Malaysia, Hadi A Warayabi memperlihatkan gaya lain. Saat turun dari ruang pemeriksaan di lantai dua menuju lobi Gedung KPK di Jalan Veteran, Jakarta, Rabu, gerombolan wartawan yang menunggu di lobi dibuat terheran-heran oleh gaya Hadi yang melenggang enteng menuju ke podium yang biasanya digunakan oleh pimpinan KPK untuk memberi keterangan pers. "Saya penuhi janji saya," ujarnya kepada wartawan. Selama pemeriksaan di KPK, Hadi memang tergolong pelit memberikan komentar. Ia hanya mengatakan akan berbicara pada waktunya. Janji itu dipenuhi Hadi sesaat sebelum ia dibawa ke Rutan Polda Metro Jaya. Dalam keterangannya, Hadi "blak-blakan" soal kasus pungutan liar di Kedubes RI di Kuala Lumpur, Malaysia, yang dituduhkan pada dirinya. Hadi yang terlihat marah mengaku dikelabui oleh para bawahannya meski ia mengaku menerima sejumlah uang. Setelah mengakhiri keterangannya, Hadi kembali ke arah podium dan berbicara kembali. "Ada satu lagi yang penting," ujarnya. Wartawan pun kembali serius menyimak. Tidak disangka, kalimat pujian yang ia lontarkan kepada KPK. "Anggapan bahwa KPK selama ini momok, tidak benar. Selama ini saya diperlakukan baik oleh KPK," ujarnya. Hadi juga menyanggah anggapan bahwa KPK bekerja tidak sesuai dengan peraturan yang berlaku. "Saya diperlakukan dengan baik, sesuai dengan aturan yang berlaku," ujarnya. Bahkan, Hadi menyampaikan penghargaannya kepada KPK karena ia tidak ditahan selama satu bulan sejak ditetapkan tersangka pada Mei 2007.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007