Pamekasan (ANTARA News) - Angin puting beliung melanda Kabupaten Pamekasan, Pulau Madura, Jawa Timur, Rabu, sekitar pukul 12.00 WIB dan merusak sejumlah rumah warga di Kecamatan Proppo, sekitar 10 kilometer kearah barat Kota Pamekasan.

"Lokasi kejadian di Dusun Congaban, Desa Samiran, Kecamatan Proppo," kata Humas Relawan penanggulangan bencana pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pemkab Pamekasan Zaini Zen dalam keterangan persnya yang disampaikan kepada media di Pamekasan, Rabu malam.

Sejumlah rumah warga di desa itu dilaporkan rusak akibat diterpa angin puting beliung dan beberapa pepohonan di sekitar pekarangan rumah warga roboh.

"Petugas dari BPBD Pemkab Pamekasan telah meluncur ke lokasi kejadian, dan membatu membersikan serpihan sisa bangunan yang ambruk," ujar Zaini.

Selain di Desa Samiran, angin puting beliung juga terjadi di Desa Guro`on, Kecamatan Proppo.

Menurut laporan petugas, angin puting beliung yang terjadi di desa itu, sekitar pukul 13.00 WIB dan menyebabkan empat bangunan milik warga rusak.

"Lokasi kejadian di Dusun Laok, Desa Guro`om," ujar Koordinator Tim Rekasi Cepat (TRC) BPBD Pemkab Pamekasan Buci Cahyono.

Keempat bangunan milik warga yang rusak itu, masing-masing rumah milik Puamin, Saliman, Mat Nadi dan Rahman.

"Masing-masing atap rumahnya yang rusak," kata Budi menjelaskan.

Tidak ada korban jiwa dalam musibah bencana angin puting beliung itu, karena saat kejadian pemilik rumah segera keluar menuju halaman terbuka.

Menurut perkiraan, musibah angin puting beliung ini, telah menyebabkan kerugian material hingga puluhan juta rupiah.

Selain merusak rumah warga di dua desa, yakni di Desa Samiran dan Desa Guro`om, Kecamatan Proppo, angin puting beliung yang melanda Pamekasan, Rabu itu, juga menyebabkan pepohonan roboh.

"Sebagian petugas BPBD Pemkab Pamekasan hingga malam ini masih berupaya melakukan pemotongan pohon yang roboh tersebut, terutama yang dekat dengan pekarangan rumah warga," ujar Budi Cahyono, menjelaskan.

Pewarta: Abd Aziz
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018