Batam (ANTARA News) - Ketua Pelaksana Harian Badan Narkotika Nasional (BNN) Made Mangku Pastika mengimbau kepolisian mewaspadai kemungkinan rumah toko (ruko) di Batam menjadi tempat memproduksi narkoba. "Bukan tidak mungkin di ruko ada produksi narkoba," katanya di Batam, Kamis. Ia menambahkan, Batam yang kota industri tentu memiliki sejumlah bahan yang dapat diracik menjadi narkoba. "Bahan buat narkoba pasti banyak di sini," katanya. Ia mengatakan, sebenarnya, Indonesia tidak menghasilkan bahan-bahan narkoba. Semua diimpor, kecuali ganja yang banyak di Aceh. Batam yang berbatasan langsung dengan beberapa negara dikhawatirkannya menjadi tempat transit dan pengolahan narkoba. "Saat ini belum tinggi, tapi potensi menjadi tinggi itu ada," katanya. Banyaknya pekerja tidak tetap di Batam dapat juga mendorong kecenderungan pemakaian narkoba. "Orang yang bekerja tidak tetap itu mudah depresi. Mereka rawan menggunakan cara singkat untuk melepaskan bebannya," kata mantan Kapolda Bali itu. Pariwisata narkoba Sementara itu, Gubernur Kepulauan Riau Ismeth Abdullah mengatakan dunia pariwisata terutama hiburan malam di Batam seharusnya dapat tetap hidup tanpa narkoba. Menanggapi gubernur, Kapolda Kepri Brigjen Pol Sutarman mengatakan narkoba bukan daya tarik utama tempat hiburan malam. "Pariwisata jangan disalahkan dan dijadikan kambing hitam atas penyalahgunaan narkoba," katanya.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007