Jakarta (ANTARA News) - Lembaga Antariksa dan Penerbangan Nasional (LAPAN) menggandeng Airbus untuk menghasilkan dan mendistribusikan data satelit penginderaan jauh beresolusi tinggi dan sangat tinggi dengan spasial hingga 50 centimeter (cm).

"Kerja sama dengan nilai Rp210 miliar hanya untuk perolehan data atau biaya langganan/pembelian data untuk 2016," kata Kepala LAPAN Thomas Djamaluddin saat dikonfirmasi usai penyerahan data resolusi sangat tinggi kepada kementerian/lembaga (K/L) hingga pemerintah daerah di Jakarta, Selasa.

Dikatakan, nilai data penginderaan jauh dengan resolusi sangat tinggi yang telah didistribusikan kepada 21 kementerian dan lembaga pemerintah, TNI, Polri, 34 pemerintah provinsi, dan 40 pemerintah kabupaten atau kota hingga saat ini mencapai Rp7,4 triliun.

Ada penghematan anggaran hingga Rp6 triliun dengan menjalankan sistem Bank Data Penginderaan Jauh Nasional ini, mengingat tidak ada duplikasi penganggaran lagi di K/L maupun pemerintah daerah untuk pengadaan citra satelit resolusi tinggi hingga sangat tinggi ini.

Data satelit dengan resolusi sangat tinggi ini sangat diperlukan untuk kepentingan strategis nasional. Instansi pemerintah memerlukan data satelit untuk mendukung berbagai kegiatannya yang mencakup sektor kehutanan, pertanian, kewilayahan, kelautan, perikanan, pertambangan, keamanan, pajak, pariwisata, dan perencanaan tata ruang.

Contoh pemanfaatan data satelit tersebut yaitu dalam sektor perpajakan. Data satelit mampu membantu penghitungan objek pajak seperti lahan perkebunan dan pertambangan, sehingga hal ini tentunya membantu dalam meningkatkan pendapatan pajak negara.

Pemanfaatan lain dari data penginderaan jauh resolusi sangat tinggi ini dari LAPAN ini khususnya untuk mengetahui data tambang dan kondisi lingkungan, menurut Thomas, juga dilakukan oleh Bareskrim.

Karena itu, pihaknya selalu berupaya memastikan cadangan data-data penting ini tersimpan dengan aman dengan menempatkan ?back up? di Stasiun Bumi Pare-pare selain di Stasiun Bumi Pekayon.

Guna memastikan kualitas data satelit penginderaan jauh untuk resolusi sangat tinggi ini semakin baik.

Menurut Deputi Bidang Penginderaan Jauh LAPAN Orbita Roswintiarti, peningkatan fasilitas Stasiun Bumi di Pare-pare ditingkatkan, namun pengerjaannya baru dilaksanakan mengingat tambahan anggaran APBNP 2017 baru turun di akhir tahun.

Adanya sistem penerima data penginderaan jauh resolusi sangat tinggi, optik, dan SAR yang pada kesempatan tersebut diluncurkan Oleh Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi Mohamad Nasir, menurut dia, maka kemampuan menghasilkan dan mendistribusikan data penginderaan jauh LAPAN semakin baik, tentu dengan resolusi yang semakin tinggi.

Data yang sudah bisa disediakan antara lain dari Landsat dengan resolusi spasial 30 meter (m), SPOT 1,5 m, hingga kini dengan kerja sama dengan Airbus mampu menghasilkan resolusi hingga 30 cm dengan kualitas yang terus meningkat.

LAPAN, lanjutnya, akan melengkapi data penginderaan jauh dengan citra radar yang akan menjawab persoalan tutupan awan, terutama daerah-daerah seperti Kalimantan dan Papua.

Juga hadir dalam penyerahan data penginderaan jauh resolusi sangat tinggi ke K/L hingga Pemerintah Daerah ini yakni Dirjen Penguatan Riset dan Pengembangan (Risbang) Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi M Dimyati, Wakil Ketua DPR Komisi VIII Herman Kaeron. 

Pewarta: Virna Puspa S
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2018