Jakarta (ANTARA News) - Kepala Pusat Data, Informasi dan Hubungan Masyarakat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan hujan deras yang berlangsung sejak Minggu (4/2) di wilayah hulu Sungai Ciliwung menyebabkan status Bendung Katulampa Siaga I.

"Tinggi muka air di Bendung Katulampa telah mencapai 220 centimeter pada Senin (5/2) pukul 08.30 WIB sehingga berstatus Siaga I atau tingkat tertinggi," kata Sutopo melalui pesan tertulis di Jakarta, Senin.

Sutopo mengatakan status Siaga I di Bendung Katulampa ditetapkan bila tinggi muka air Sungai Ciliwung di atas 200 centimeter.

Pada pukul 09.00 WIB, tinggi muka air naik menjadi 230 centimeter, kemudian pada pukul 09.05 WIB menjadi 240 centimeter.

"Hujan masih berlangsung di wilayah Bogor sehingga dapat menambah debit banjir Sungai Ciliwung. Dengan status Siaga 1 Bendung Katulampa maka warga di sekitar Sungai Ciliwung diimbau untuk waspada," tuturnya.

Masyarakat yang tinggal di pinggiran bantaran Sungai Ciliwung di wilayah Bogor; seperti di Katulampa, Sukasari, Barangsiang, Babakan Pasar, Sempur, Pabaton, Kedung Badak, dan Kedung Halang; agar tidak melakukan kegiatan di sekitar sungai.

Begitu pula masyarakat di sekitar bantaran Sungai Ciliwung di daerah Depok.

"Diperkirakan sekitar sembilan jam debit banjir akan sampai di Pintu Air Manggarai, Jakarta," katanya.

Banjir diperkirakan akan menggenangi bantaran sungai di sekitar wiilayah di Jakarta seperti Srengseng Sawah, Rawajati, Kalibata, Pengadegan, Pejaten Timur, Kebon Baru, Bukit Duri, Balekambang, Cililitan, Bidara Cina dan Kampung Melayu.

Selain tidak berkegiatan di sekitar sungai, masyarakat di wilayah yang diperkirakan akan terkena banjir juga diimbau untuk memindahkan barang-barang rumah tangga ke tempat yang aman, khususnya bagi permukiman di bantaran sungai Ciliwung.

"Diperkirakan banjir tidak akan besar dan meluas karena hujan tidak merata. Banjir hanya akan terjadi di permukiman di bantaran sungai. Daerah-daerah lain masih aman," katanya.

Menurut Sutopo, sungai-sungai lain di wilayah Jakarta masih level normal atau aman seperti Kali Krukut, Kali Cipinang, Kali Sunter, Kali Karet, dan Kali Pesanggrahan.

BPBD Kabupaten Bogor dan BPBD DKI Jakarta telah menyebarkan informasi peringatan dini banjir kepada masyarakat, aparat kelurahan dan kecamatan. Peralatan, logistik, dan personil disiapkan untuk melakukan antisipasi banjir.

Februari adalah puncak hujan untuk wilayah Jakarta dan sekitarnya. Potensi banjir akan terus meningkat seiring dengan meningkatnya curah hujan.

Masyarakat diimbau untuk terus meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan menghadapi banjir dan genangan.

Pewarta: Dewanto Samodro
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2018