Roma (ANTARA News) – Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menolak usul kemitraan dengan Uni Eropa, menegaskan bahwa keanggotaan penuh di blok itu merupakan satu-satunya pilihan dalam sebuah wawancara yang disiarkan Minggu (4/2).

Saat menerima kunjungan Erdogan di Paris pada Januari, Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan adalah "kemunafikan" mengatakan kemajuan dapat dicapai terkait keanggotaan Turki di Uni Eropa, dan alih-alih mengemukakan ide kemitraan.

Uni Eropa harus "memenuhi janji mereka" kepada Turki, kata Erdogan kepada surat kabar Italia, Stampa, menjelang kedatangannya di Roma pada Minggu malam, dalam kunjungan 24 jamnya.

"Uni Eropa memblokir akses untuk negosiasi dan menyatakan bahwa kurangnya kemajuan karena kesalahan kami. Itu tidak adil," katanya.

"Kami menginginkan keanggotaan penuh. Pilihan lainnya tidak memuaskan," ia menambahkan.

Dia menekankan peran "penting" negaranya dalam membendung kedatangan para imigran ke Eropa, yang menurut dia telah menawarkan "keamanan dan stabilitas" bagi benua tersebut.

Ambisi Turki untuk bergabung ke Uni Eropa sudah muncul lebih dari setengah abad lalu, tetapi perundingan tentang keanggotaan mereka baru dimulai Oktober 2005, demikian menurut siaran kantor berita AFP.(kn)


Pewarta: -
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2018