Bangkok (ANTARA News) - Didorong penampilan pertama Australia, Piala Asia kali ini menjanjikan menjadi ajang yang terbesar dalam 51 tahun sejarah mereka, dengan penampilan beberapa pemain kelas atas dunia yang berkeinginan merebut tropi. Tim Australia yang berjuluk Socceroos yang bertabur bintang sepak bola, berpeluang besar tampil sebagai pemenang, dengan juara bertahan Jepang, Korea Selatan, Arab Saudi dan Iran terlihat sebagai penantang penting mereka pada turnamen dengan 126 tim, yang menggelar 32 pertandingan mulai 7 Juli. Australia tampil dengan kekuatan penuh dipimpin ujung tombak Newcastle, Mark Viduka dan didukung dengan kembalinya setelah cedera playmaker Liverpool, Harry Kewell dan maestro Everton, Tim Cahill. Ditambah kiper Middlesbrough, Mark Schwarzer, pemain belakang berpengaruh West Ham, Lucas Neill dan pemain andalan Blackburn, Brett Emerton, mereka benar-benar akan merupakan para pemain yang andal. Australia yang ditangani Graham Arnold yang tampil mengesankan di Piala Dunia Jerman, menghadapi turnamen itu dengan amat serius, dengan menghabiskan waktu dua pekan di Singapura untuk aklimatisasi. Mereka akan menuju Bangkok, Rabu, untuk bersiap menghadapi pertandingan pembukaan melawan Oman pada 8 Juli dengan semangat tinggi, meski Arnold mengakui tugas yang akan dihadapi tidak mudah. "Khususnya kondisi ekstrem yang akan kami hadapi. Hanya orang tak terpelajar yang akan mengatakan bahwa kami akan menang mudah," katanya, sebagaimana dikutip AFP. Thailand dan Irak akan berhadapan di Stadion Nasional Rajamangala, Bangkok, Sabtu. Jepang, yang menundukkan Cina 3-1 dalam final yang berlangsung panas di Beijing tiga tahun lalu, meletakkan harapan pada playmaker Celtic, Shunsuke Nakamura, bintang Asia yang merumput satu musim kompetisi di Skotlandia. Mereka berharap akan mendominasi Grup B, meninggalkan Uni Emirat Arab, juara Asian Games Qatar dan tim lemah Vietnam berjuang memperebutkan posisi kedua. Pelatih Osim, pakar strategi asal Bosnia yang memimpin bekas Yugoslavia ke perempat-final Piala Dunia 1990 memasukkan para pemain Liga J ke dalam pasukannya serta striker Eintracht Frankfurt Naohiro Takahara. Tapi tak ada tempat bagi pemain Frankfurt, Junichi Inamoto, dan pemain tengah bertahan Basel, Koji Nakata. "Semua tim Asia termotivasi ketika akan menghadapi Jepang. Mereka ingin mengalahkan Jepang," kata Osim, yang prihatin dengan kurangnya waktu persiapan bagi timnya karena pertandingan Liga J berlangsung hingga 30 Juni. "Apa yang saya takutkan adalah bahwa para pemain Jepang tidak akan punya waktu dan kekuatan untuk bereaksi dan menemukan motivasi yanbg tepat yanbg mereka perlukan untuk memasuki Piala Asia." Semi-finalis Piala Dunia 2002 Korea Selatan, dirongrong cedera pemain dan kehilangan tiga pemain penting Park Ji-Sung dari Manchester United, bintang Tottenham Lee Young-Pyo dan Seol Ki-Hyeon dari Reading. Meski Lee Dong-Guk asal Middlesbrough terdapat dalam tim, cedera pemain mengancam peluang pelatih asal Belanda, Pim Verbeek, dalam gurp tangguh D. Mereka berada dalam satu grup dengan tiga kali juara Arab Saudi, semi-finalis 2004 Bahrain dan tuan rumah Indonesia di Jakarta. China, dengan pelatih Zhu Guanghu kurang beruntung dengan kekalahan dari Thailand dan dua tim Liga Amerika. Tapi dengan para pemain mereka yang bermukim di Eropa, dipimpin kapten Zheng Zhi, semuanya akan mampu membalikkan keadaan. Kampanye mereka diawali di Kuala Lumpur melawan Malaysia pada 10 Juli, dengan pertandingan yang akan diikuti dalam Grup C melawan Iran dan Uzbekistan. Juara tiga kali, Iran, tak pernah merebut tropi dalam 20 tahun terakhir ini, namun mereka siap dengan tim tangguh. Pemain tengah Bolton Wanderers, Andranik Teymourian, Mehdi Mehdavikia asal Eintracht Frankfurt, pemain belakang Livorno, Rahmen Razaei, striker Hannover, Vahid Hashemian dan Ali Karimi, yang tahun lalu bermain untuk Bayern Munich akan berperan penting. Tidak satu pun dari barisan tuan rumah Thailand, Indonesia, Vietnam dan Malaysia diperkirakan akan mampu berbuat banyak selain sekedar melengkapi jumlah. Turnamen itu yang dimajukan tahun 2007 untuk menghindari bentrokan dengan Olimpiade Beijing dan kejuaraan Eropa 2008 akan berakhir 29 Juli dengan pertandingan final digelar di Jakarta. (*)

Pewarta:
Copyright © ANTARA 2007