Tolitoli, Sulteng (ANTARA News) - Sebuah kapal pelayaran (Pelra) KM Lestari berkapasitas 27 gross ton akhirnya ditemukan TNI Angkatan Laut, Sional Tolitoli, Senin siang setelah dinyatakan hilang Minggu pagi. KM Lestari meninggalkan desa Dongingis --sekitar 30km utara kota Tolitili-- Jumat (29/6) pagi menuju Samarinda dengan muatan dedak, besi tua, beras dan kelapa kelapa biji. Namun naas baru sekitar 20 mil lepas dari bibir pantai, kapal tersebut mengalami kerusakan mesin hingga akhirnya terombang-ambing di Laut Sulawesi. Nahkoda dan ABK berusaha memperbaiki mesin namun gagal. Kapal yang dinahkodai Husain Kandi (60) ini akhirnya meminta bantuan kepada para nelayan yang melintas, namun tidak ada yang menolong. "Mungkin mereka takut sehingga tidak ada yang berani mendekat," kata Ading, salah satu ABK. Karena tidak ada jalan lain, nahkoda bersama dua ABK lainnya akhirnya mencari daratan terdekat dengan menggunakan sampan kecil. Kurang lebih lima jam mendayung, Husain berhasil menemukan seorang nelayan, dan iapun akhirnya ditarik ke daratan. Karena dalam kondisi sakit, Husain baru dapat melapor ke TNI Angkatan Laut setempat setelah hari Minggu pagi. Setelah mengetahui informasi tersebut Dansional Tolitoli Letkol Laut (P) Charmady, segera menerjunkan sejumlah personil untuk melakukan upaya pencarian dengan menggunakan sebuah kapal patroli AL. "Karena ini adalah masalah kemanusiaan kami meminta bantuan Polairut, Syahbandar dan nelayan untuk ikut bersama-sama mencari kapal naas tersebut beserta penumpangnya," kata dia. Kapal bersama enam ABK dan empat penumpang tersebut, akhirnya ditemukan Senin siang sekitar pukul 11.00 Wita di bagian utara Pulau Simatang atau sekitar 27 mil dari pelabuhan Dede Tolitoli. Evakuasi dilakukan selama 10 jam hingga akhirnya KM Lestari berhasil merapat ke Dermaga Pelabuhan Dede Tolitoli sekitar pukul 22.30 Wita. "Kapal ini ditarik oleh kapal Patkamla (Patroli Keamanan Laut) Tanjung Dondo dengan kecepatan tiga mil per jam," kata Carmadi.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2007