Chicago (ANTARA News) - Kolam purba di Kutub Utara mengering selama musim panas di kutub, sementara temperatur menguapkan genangan air dangkal, kata beberapa peneliti Kanada, Senin. Mereka mengatakan penguapan kolam itu -- yang sebagian telah ada selama ribuan tahun -- menggambarkan betapa cepatnya dampak pemanasan global, sehingga mengancam habitat burung dan lahan pembiakan serta mengurangi air minum bagi banyak hewan. Selama 34 tahun terakhir, para peneliti dari University of Amberta di Edmonton dan Queen`s University di Kingston, Ontario, telah melacak kolam di Cape Herschel, yang terletak di pantai timur Ellesmere Island di Nunavut, yang dulunya termasuk Northwest Territories, Kanada. Tahun lalu, ketika mereka kembali untuk memeriksa, sebagian dari kolam yang berusia 6.000 tahun tersebut telah hilang. "Kami terkejut. Kami tiba awal pada pertengahan Juli dan kolam yang telah kami pantau itu kering. Sebagian kolam tersebut telah kering sama sekali. Sebagian lagi baru saja kehilangan beberapa sentimeter terakhir airnya," kata Marianne Douglas, Direktur dari Canadian Circumpolar Institute di University of Alberta. "Sungguh menarik untuk menyaksikan betapa cepatnya ini terjadi. Kami dapat melihat kecenderungan ini telah mulai terjadi beberapa waktu lalu tapi kami sama sekali tak menyangka itu akan bertambah cepat," kata Douglas, yang pekerjaanya disiarkan di jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences. Douglas mengatakan suatu studi mengenai endapan yang menjadi fosil di kolam air itu -- yang memiliki kedalaman kurang dari 2 meter -- memperlihatkan perubahan cuaca mulai terjadi sekitar 150 tahun lalu. Para peneliti tersebut mulanya memperkirakan kolam tersebut akan tetap ada tapi perbahan telah terjadi dengan sangat cepat. "... Kami tidak mengetahui sejauh mana pemanasan atau pengeringan ini akan berlangsung," kata Douglas dalam suatu wawancara telefon, seperti dilaporkan Reuters. Douglas, John Smol dari Queen`s University dan rekan mereka mengambil contoh air untuk mengukur kandungan mineral dan endapan di dalam air tersebut. Mereka membandingkannya dengan data dari tahun 1980-an dan mendapat perubahan yang mencolok. Penguapan telah membuat endapan itu jauh lebih terpusat. Mereka juga mendapati bahwa kolam yang dulunya tetap beku sampai pertengahan Juli terbebas dari es dan paling tidak itu diperkirakan terjadi mulai akhir Mei. "Tak mengherankan bahwa kami menyaksikan penguapan terjadi," katanya. "Satu bulan lagi adalah perpanjangan luar biasa di sana, tempat perkembangan musim sangat singkat." Perubahan tersebut akan memiliki dampak besar pada burung dan hewan yang bergantung atas sumber air segar itu bagi kelangsungan hidup dan pengembang-biakan. "Percabangan ekologi mengenai perubahan ini ... akan mengalir melalui ekosistem Kutub Utara ... Permukaan air yang lebih rendah akan memiliki banyak dampak lingkungan hidup yang tak langsung, seperti konsentrasi polutan lebih lanjut," kata mereka. (*)

Copyright © ANTARA 2007