Kuala Lumpur (ANTARA News) - Polisi Malaysia mengatakan bahwa 11 warga Malaysia dan Filipina yang diduga memiliki hubungan dengan organisasi teroris, termasuk kelompok militan Abu Sayyaf di Filipina selatan, ditangkap.

Ke-11 tersangka ditangkap dalam operasi polisi dari 24 Januari sampai 6 Februari, kata kepala polisi nasional Mohamad Fuzi Harun. Di antara mereka, 10 orang ditangkap di negara bagian Sabah di Kalimantan Utara, berbatasan dengan Filipina selatan.

Dua warga Malaysia dan tiga warga Filipina ditangkap dalam operasi pertama. Seorang Filipina berusia 39 tahun telah menerima pelatihan senjata di Filipina selatan. 

Dia menerima perintah dari seorang pemimpin Negara Islam senior (IS) di Filipina selatan untuk membawa beberapa militan bergabung dengan kelompok ISIS di Zamboanga via Malaysia.

Empat lainnya membantu dia menyelundupkan militan asing ke Filipina selatan, kata Mohamad Fuzi.

Mohamad Fuzi menyampaikan, tiga pria Filipina dan seorang wanita Malaysia ditangkap pada awal Februari, termasuk seorang pria berusia 27 tahun, seorang anggota senior kelompok militan Abu Sayyaf yang berbasis di Basilan, Filipina selatan.

Ia menambahkan bahwa operasi selanjutnya adalah melakukan penangkapan terhadap seorang pria Filipina berusia 49 tahun, yang memegang status penduduk tetap Malaysia dan bekerja sebagai sopir taksi.

Berdasarkan informasi yang diperoleh dari 10 tersangka, kelompok Abu Sayyaf berusaha membentuk sel teror di Sabah untuk mengatur masuknya militan ISIS di Asia Tenggara ke Filipina selatan, sementara sel teror yang sama nantinya akan digunakan untuk melancarkan serangan. di Sabah.

Tersangka lainnya adalah seorang pria Malaysia berusia 34 tahun, ditangkap saat deportasi kembali ke Malaysia dari Singapura, di mana dia ditangkap oleh pihak berwenang Singapura karena berusaha pergi ke Suriah untuk bergabung dengan IS di sana. Demikian Kantor Berita Xinhua.


Penerjemah: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018