Purwokerto (ANTARA News) - Berdasarkan laporan dari para keluarga korban, masih ada 18 orang yang belum ditemukan menyusul tanah longsor yang menimbun areal persawahan di Desa Pasir Panjang, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, Kamis pagi tadi.

"Jumlah tersebut berdasarkan laporan dari keluarga, kami masih menunggu perkembangan lebih lanjut. Sementara jumlah korban yang ditemukan meninggal dunia sebanyak lima orang dan selamat 14 orang," kata Koordinator Badan SAR Nasional Pos Cilacap, Mulwahyono, ketika dihubungi ANTARA dari Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Kamis.

Menurut dia, salah seorang korban selamat dirujuk ke salah satu rumah sakit di Kabupaten Banyumas karena mengalami fraktur atau patah tulang.



Terkait upaya pencarian korban, dia mengatakan tim SAR gabungan bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Brebes untuk sementara melakukan assessment atau penilaian terhadap kondisi tanah di sekitar lokasi longsor.

"Kebetulan saat ini kondisi cuaca mendung dan gerakan tanah masih terjadi sehingga kami melakukan assessment, pola pencariannya seperti apa, nanti kami koordinasikan lebih lanjut," katanya.

Berdasarkan siaran pers yang dikeluarkan Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho, lima korban yang ditemukan meninggal dunia terdiri atas Karsini, Sapto, Wati, Radam, dan Kiswan.

"Tim SAR kesulitan mencari korban karena tanah masih bergerak, material longsor gembur, tebal, dan cukup luas. Alat berat belum dapat digunakan untuk mencari korban. Cuaca mendung berpotensi hujan juga dapat menyulitkan pencarian korban," kata Sutopo.
Bencana tanah longsor itu terjadi pada hari Kamis (22/2), pukul 08.00 WIB, di hutan produksi milik Perhutani Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan Salem, Petak 26 Resor Pemangkuan Hutan Babakan, masuk wilayah Desa Pasir Panjang, Kecamatan Salem, Kabupaten Brebes.



Pewarta: Sumarwoto
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2018