Batam (ANTARA News) - Warga Natuna, Muktar menjual lima pulau di Kepulauan Bawah, Natuna Selatan, karena kesulitan keuangan, kata Gubernur Kepulauan Riau (Kepri) Ismeth Abdullah di Batam, Rabu. "Kami sedang menyelidiki penjualan pulau tersebut. Katanya, pulau dijual warga karena kesulitan keuangan yang mendesak," katanya usai meresmikan ASEAN Small Medium Enterprises Expo di Mega Mall Batam Centre. Menurut Ismeth, apapun alasannya, penjualan pulau tidak dibenarkan, karena pulau adalah milik negara. Ia mengatakan, warga dapat menjual tanah dalam pulau, tapi tidak keseluruhan pulau. "Kami cek ke notaris lagi, kenapa pulau bisa diperjualbelikan," katanya. Gubernur mengatakan berdasarkan penyelidikan awal, lima pulau dijual Muktar kepada Tasfinardi, warga Kepri juga. "Bukan orang asing, tapi orang kita juga," katanya menegaskan. Pulau Bawah terdiri dari empat gugusan pulau kecil lainnya dengan luas keseluruhan 99,739 hektar kini disorot setelah Departemen Kelautan dan Perikanan (DKP) mengindikasikan ada pemindahtanganan penguasaan kepada warga negara asing asal Australia dan Malaysia. Gubernur menyatakan sampai saat ini, pemerintah kabupaten sedang menyelidiki alasan Tasfinardi membeli pulau seharga Rp1 miliar itu, dan dari mana pria yang berprovesi sebagai nelayan itu mendapatkan uang. Mengenai keterlibatan pihak asing dalam pengelolaan wisata pulau, ia mengakuinya. Menurut Ismeth tidak masalah warga negara asing turut mengembangkan dan menanamkan modal di gugusan pulau yang terkenal dengan keindahan bawah laut itu. "Tapi mungkin mereka tidak tahu cara menanamkan modal yang benar, bahwa harus mendaftar dan lain sebagainya dulu," katanya.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007