Yogyakarta (ANTARA News) - Larangan terbang bagi maskapai penerbangan Indonesia ke negara-negara di Eropa tidak begitu berpengaruh terhadap kunjungan wisatawan ke Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Ketua Forum Insan Pariwisata (Fosipa) Drs Sarbini kepada ANTARA News di Yogyakarta, Kamis, mengatakan sebenarnya sudah sejak lama penerbangan maskapai Garuda Indonesia ke sejumlah negara di Eropa tidak begitu banyak lagi, sehingga wisatawan Eropa yang datang ke negara ini tidak dengan penerbangan langsung.. Wisatawan Eropa datang ke Indonesia terbanyak melalui negara-negara lain seperti Singapura dan Malaysia. Jadi larangan tersebut tidak akan menjadi masalah bagi kunjungan wisatawan ke Indonesia termasuk Yogyakarta. Menurut dia, meski demikian, terkait larangan tersebut seharusnya Garuda lebih memfokuskan peningkatan frekuensi penerbangan ke berbagai negara di Asia. "Karena ternyata wisatawan asal negara-negara Eropa kalau ingin ke Indonesia terlebih dulu berwisata ke sejumlah negara di Asia seperti Cina, Thailand, Malaysia dan Singapura. "Karena itu, sudah saatnya Garuda `menggenjot` penerbangan ke negara-negara tersebut jika ingin meraih wisatawan baik dari negara Asia maupun Eropa," kata Sarbini. Khusus untuk pariwisata Yogyakarta, kata dia, diharapkan Garuda membuka kembali penerbangan langsung Yogyakarta-Singapura maupun Yogyakarta-Kualalumpur. "Garuda hendaknya berani membuka kembali rute penerbangan yang sejak beberapa waktu lalu ditutup. Dengan dibukanya kembali jalur penerbangan itu diyakini mampu mendatangkan wisatawan mancanegara ke Yogyakarta," katanya.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007