Sragen (ANTARA News) - Untuk saat ini banyak remaja yang melakukan hubungan sex sebelum menikah, persoalan-persoalan tersebut ini harus dipikirkan semuanya agar mereka itu terbebas dari perilaku negatif. Deputi Bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga (KSPK) BKKBN Lalu Sudarmadi, mengatakan hal itu pada acara Peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) XIV, Hari Anti Narkoba Internasional (Hani) dan Hari Lingkungan Hidup Tingkat Jawa Tengah di Gemolong Kabupaten Sragen, Kamis. Ia mengatakan, untuk para remaja yang melakukan hubungan sex sebelum menikah antara 40 sampai 45 persen, ini cukup besar. Untuk itu mereka harus dibebaskan dari perbuatan yang kurang terpuji itu. "Untuk bangsa Indonesia kalau mau berkeluarga dan melakukan perkawinan jauh-jauh hari telah direncanakan, tetapi sekarang banyak yang tidak direncanakan," katanya. Untuk ke depan keluarga masih menjadi andalan bangsa dan negara, dalam menciptakan kader-kader bangsa yang berkualitas, oleh karenanya tantangan yang dihadapi itu perlu penanganan secara bersama-sama secara baik. Menyinggung masalah program keluarga berencana (KB) di Jawa Tengah, kata dia, saat ini berjalan baik, meski demikian juga masih perlu terus ditingkatkan. Ia mengatakan, apabila dilihat dari angka kelahiran di Jawa Tengah masih di bawah nasional dan ini harus terus dipertahankan dan bila perlu angka kelahiran itu ditekan lagi. Menurut dia, untuk sekarang ini ada 50 sampai 60 persen anak-anak yang baru lahir di Indonesia dari keluarga miskin, dan ini perlu diperhatikan pula sebagai anak bangsa yang harus juga memperoleh pendidikan yang baik. Untuk itu, ia berharap, program keluarga berencana dalam mengatasi pertambahan penduduk yang banyak kaitannya dengan persoalan sosial dan ekonomi perlu terus ditingkatkan agar nantinya bisa lahir anak bangsa yang berkualitas.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007