Lebak (ANTARA News) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, menyampaikan masyarakat mewaspadai sambaran kilat sehubungan curah hujan selama sepekan ke depan cenderung meningkat.

"Penyampaian kewaspadaan itu agar tidak menimbulkan korban jiwa setelah lima warga Lebak tersambar kilat dan satu diantaranya meninggal dunia," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak Kaprawi di Lebak, Minggu.

Berdasarkan laporan BMKG Serang diprakirakan cuaca buruk yang ditandai hujan disertai sambaran kilat dan angin kencang selama sepekan ke depan masih berpeluang melanda wilayah Kabupaten Lebak.

Cuaca buruk itu karena masa peralihan dari musim hujan ke musim kemarau.

BPBD Lebak mengeluarkan peringatan kewaspadaan sambaran kilat dan longsor guna mengurangi risiko bencana alam.

Peluang cuaca buruk itu berpotensi terjadi sore hingga malam hari.

Selain sambaran kilat juga rawan pergerakan tanah karena intensitas curah hujan sedang juga berlangsung cukup lama antara 1,5 sampai 3,0 jam.

Masyarakat Kabupaten Lebak diminta meningkatkan kewaspadaan jika curah hujan pukul 16.00 WIB sampai pukul 19.00 WIB.

Hujan intensitas ringan disertai kilat petir dan biasanya diketahui jika siang hari terik matahari suhunya di atas 30 derajat Celcius.

Namun, secara tiba-tiba pada sore hari menjadi gelap gulita dan berawan hitam.

Cuaca seperti itu, kata dia, masyarakat jangan berlindung di bawah pohon, tepi pantai dan hamparan persawahan maupun saung yang berdekatan pepohonan karena khawatir terkena sambaran petir.

Begitu juga bagi warga yang tinggal di daerah aliran sungai (DAS), perbukitan dan pegunungan sebaiknya meningkat kewaspadaan karena khawatir terjadi longsoran tanah.

"Kami mengimbau warga dapat meningkatkan kewaspadaan guna mengurangi resiko kebencanaan," katanya menjelaskan.

Pewarta: Mansyur
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2018