Yogyakarta (ANTARA News) - Rajawali Indonesia yang menjadi promotor festival Prambanan Jazz 2018 menjanjikan manajemen waktu yang lebih baik agar acara berjalan sesuai dengan jadwal selama tiga hari 17-19 Agustus mendatang.

"Perjalanan selama tiga kali kemarin jadi evaluasi buat kami, manajemen waktu. Kali ini kami benar-benar memperhatikan soal itu. Mudah-mudahan akan berlangsung dengan baik dan tertib," kata CEO Rajawali Indonesia, Anas Syahrul Alimi dalam jumpa pers di Yogyakarta, Selasa.

Tahun lalu, penyanyi Afgan mengungkapkan kekecewaannya di media sosial karena ia merasa diusir dari panggung saat tampil.

Penampilan Afgan yang semula dijadwalkan pukul 20.00 mundur menjadi 22.00, ia sempat ditawari batal tampil karena jadwalnya bertepatan dengan Sarah Brightman di panggung lain.

Afgan tetap tampil, setelah bernegosiasi dengan panitia, namun baru beberapa lagu, lampu panggung dimatikan.

Tak lama berselang setelah kejadian itu mencuat di dunia maya, penyelenggara meminta maaf kepada Afgan dan penonton atas kekeliruan tersebut.

Anas menyatakan untuk gelaran jazz tahun ini mereka bekerja sama dengan direktur pertunjukan yang sudah sering menangani acara musik kaliber internasional di Tanah Air. 

"Cara kerja luar biasa karena dia bisa komunikasi dengan artis. Satu artis bisa tampil 45 menit sampai satu jam," kata Anis.

Penyelenggara juga mengubah konsep pemakaian dua panggung yang mereka siapkan untuk acara ini, keduanya akan dipakai untuk konser hingga beberapa jam sebelum penampilan istimewa, panggung Rorojonggrang akan disterilkan untuk persiapan.

Tahun lalu, panggung Rorojonggrang hanya dipakai untuk penampilan istimewa, sementara semua penampilan reguler berada di panggung Hanoman.

Pewarta: Natisha Andarningtyas
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2018