Moskow (ANTARA News) - Pemberontak di wilayah Kaukasus Utara Rusia menggunakan peluncur granat untuk menyerang sebuah pangkalan militer Rusia, Jumat, kata media, namun jumlah korban masih simpang-siur. Pemberontak menyerang pangkalan Resimen Motor 503 di Ingushetia, sebuah kawasan bergolak yang berbatasan dengan Chechnya, yang menjadi ajang pertempuran selama lebih dari satu dasawarsa antara pasukan Moskow dan gerilyawan separatis. Pertempuran di Chechnya meluas ke republik-republik yang berdekatan, namun serangan besar pemberontak terhadap pangkakan militer Rusia semakin jarang terjadi dalam beberapa tahun tereakhir ini ketika pasukan keamanan menekan pemberontak. "Tidak ada yang cedera. Bangunan dan fasilitas tidak rusak," kata Kolonel Igor Konashenkov, pembantu panglima pasukan infantri Rusia, kepada Kantor Berita Interfax. "Menurut informasi awal 15 granat diluncurkan, mungkin dari peluncur granat yang disatukan dengan senapan," katanya. Situs berita pemberontak kavkazcenter.com mengatakan, serangan yang dilakukan 70 pemberontak menewaskan 13 prajurit Rusia dan mencederai 25 lain. Mereka menuduh pasukan Rusia menutup-nutupi besarnya bentrokan itu. "Jelas bahwa setelah pengumuman Sochi akan menjadi tuan rumah Olimpiade pada 2014, laporan-laporan mengenai pertempuran dan korban di Kaukasus Utara dibantah oleh Kremlin," kata situs berita tersebut. Belum ada keterangan independen untuk membuktikan kebenaran laporan mengenai korban. Kawasan wisata Laut Hitam Sochi pekan ini terpilih menjadi tuan rumah bagi Olimpiade Musim Dingin pada 2014. Kota itu juga terletak di Kaukasus Utara namun sejauh ini tidak banyak terpengaruh oleh kekerasan yang terpusat di Ingushetia dan Chechnya, demikian laporan Reuters. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007