Banyuasin (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta kalangan perbankan tidak mempersulit akses permodalan bagi petani dan nelayan dengan memberikan berbagai kemudahan dalam memberikan fasilitas pinjaman modal kerja. "Akses modal jangan dipersulit bagi komunitas petani dan nelayan," katanya ketika membuka Pekan Nasional (Penas) XII Petani Nelayan Indonesia (PNI) 2007 di Lapangan Sekolah Pertanian Pembangunan (SPP) Negeri Sembawa, Desa Sembawa, Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan, Sabtu. Presiden yang didampingi Ibu Ani Bambang Yudhoyono mengajak dunia perbankan untuk betul-betul menyalurkan kredit, memberi kemudahan, serta membantu petani dan nelayan agar mendapat pinjaman dengan bunga lunak. Hal tersebut merupakan salah satu dari tiga permintaan presiden agar kebijakan pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan petani dan nelayan berhasil. Selain itu, Yudhoyono juga menyatakan komitmen pemerintah mulai dari dirinya, menteri, gubernur, bupati, walikota, camat dan kepala desa untuk terjun langsung memimpin dan memberi perhatian bagi revitalisasi pertanian, perikanan dan kehutanan. Untuk itu, Presiden mengharapkan adanya dukungan dari luar sektor pertanian, seperti pembangunan infrastruktur jalan, irigasi, bendungan dan lainnya yang dapat meningkatkan sektor pertanian. Anggaran untuk pembangunan infrastruktur pada tahun 2007 dan tahun 2008, katanya, akan terus ditingkatkan. "Saya juga meminta peneliti dan ahli pertanian untuk melakukan inovasi teknologi, serta mengembangkan varietas unggul pertanian dan peternakan agar produksi bertambah dan produktifitas meningkat," katanya. Rusak Lingkungan Sementara itu, Presiden meminta kepada petani untuk bertani dengan teknologi yang baik tetapi tanpa merusak lingkungan. Presiden mengatakan, pada 2005 dirinya meluncurkan Revitalisasi Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan, dengan tujuan agar kesejahteraan petani dan nelayan terus ditingkatkan, sehingga lapangan kerja dibuka luas, pengangguran dan kemiskinan berkurang, serta ketahanan pangan meningkat. Menurut statistik dan evaluasi, katanya, sasaran itu sudah dapat dicapai meski masih ada persoalan di daerah yang harus dicarikan jalan keluarnya. "Tenaga sektor pertanian, perkebunan dan perikanan meningkat, juga investasinya Tetapi jangan cepat puas, masih banyak yang harus dipecahkan dan dimajukan," katanya sambil menegaskan pemerintah sangat serius mengembangkan sektor pertanian dan perikanan. Presiden menginstruksikan jajaran pemerintahannya untuk menyukseskan revitalisasi pertanian, perikanan dan kehutanan, serta meningkatkan kesejahteraan petani dan nelayan secara konkret melalui peningkatan ketahanan pangan serta mengatasi semua persoalan pertanian seperti pupuk, irigasi, pemberantasan hama dan lain-lain. Hadir dalam acara tersebut antara lain Mensesneg Hatta Radjasa, Mentan Anton Apriyantono, Menteri PU Djoko Kirmanto, Menteri Kelautan dan Perikanan Freddy Numberi, Seskab Sudi Silalahi, dan Gubernur Sumsel Syahrial Oesman beserta jajaran Muspida Sumsel. Peserta Asing Ketua Umum Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Winarno Tohir yang juga merupakan ketua panitia acara mengatakan, tema Penas XII PNI adalah "Dengan Revitalisasi Pertanian, Perikanan dan Kehutanan, Kita Tingkatkan Kemandirian dan Kemitraan Menuju Kesejahteraan Petani dan Nelayan". Ia mengatakan, Penas PNI merupakan kegiatan tiga hingga lima tahunan dan untuk Penas XIII PNI telah diputuskan akan dilaksanakan pada 2011 di Kalimantan Timur. Penas XII PNI di Banyuasin, katanya, diikuti sekitar 21.000 peserta dari 33 provinsi, termasuk sejumlah petani dan nelayan dari Thailand, Malaysia, Filipina, Myanmar, Kamboja, Vietnam, dan Jepang. "Penas PNI ini merupakan ajang bertemunya petani nelayan dan petani hutan untuk mengembangkan agrobisnis di bidang pertanian, perikanan dan kehutanan," katanya. Gubernur Sumsel Syahrial Oesman mengatakan, tempat kegiatan Penas XII PNI di Desa Sembawa, Banyuasin, dilaksanakan di atas tanah seluas 26 hektare yang merupakan kawasan pengembangan dan penelitian pertanian. Usai kegiatan, kata Gubernur, rencananya lokasi itu akan dijadikan kegiatan agrowisata "Tamansari Sriwijaya". Dalam kesempatan itu, Gubernur juga mengundang Presiden Yudhoyono untuk kembali datang ke Palembang pada 5 Januari 2008 untuk mencanangkan "Visit Musi 2008". Sedangkan Mentan AntonB Apriyantono mengatakan, Penas XII menjadi ajang bertemunya petani nelayan dari seluruh pelosok sebgai mitra sejajar pemerintah untuk memajukan sektor pertanian dan wahana pengembangan petani dan nelayan. Pemerintah berharap, Penas XII PNI dapat ikut memberdayakan petani dan nelayan menjadi lebih mandiri dalam meningkatkan kesejahteraan mereka. Dalam acara tersebut, Presiden memberikan Tanda Kehormatan Satyalancana Wira Karya kepada kepala daerah yang dianggap berjasa mengembangkan sektor pertanian, serta Tanda Kehormatan Satyalancana Pembangunan kepada kepala daerah yang dinilai berhasil meningkatkan produksi padi mencapai 50 persen lebih. Tanda Kehormatan Satyalancana Pembangunan juga diberikan kepada sejumlah petani yang dianggap berjasa mengembangkan sektor pertanian. Selain itu, Presiden juga memberikan sejumlah bantuan di bidang pertanian antara lain berupa bibit unggul baru Jarak Pagar masing-masing 125.000 bibit kepada Gubernur Sulsel, Gubernur NTB dan Wakil Gubernur Sumsel. Presiden juga menyerahkan bantuan di bidang kelautan dan perikanan berupa dana penguatan modal usaha budidaya, dana ekonomi produktif, pembangunan kedai pesisir, serta bantuan mobil dan sepeda motor bagi penyuluh perikanan.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2007