Banyuasin, Sumsel (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan sarana dan prasarana transportasi di Provinsi Papua dan Irian Jaya Barat (Irjabar) menjadi kebutuhan masyarakat yang sangat mendesak untuk ditingkatkan pada saat ini. "Saya sudah beberapa kali ke sana dan memang jalur transportasi jalan darat masih kurang, termasuk juga pelabuhan dan bandara," kata Presiden Yudhoyono ketika berdialog dengan para petani dan nelayan pada Pekan Nasional (Penas) XII Petani Nelayan Indonesia (PNI) 2007, di Desa Sembawa, Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan, Sabtu. Akibat kurangnya sarana dan prasarana transportasi, kata Presiden, harga barang-barang yang dibutuhkan masyarakat setempat menjadi sangat mahal. Hal tersebut diungkapkan Kepala Negara menjawab pertanyaan Welmina Marien, wanita petani asal Irjabar, yang mengeluhkan sulitnya transportasi di Irjabar dan Papua, sehingga harga barang termasuk beras menjadi tinggi. Menanggapi hal itu, Presiden menjelaskan pemerintah telah berkomitmen dalam 3-5 tahun ke depan akan meningkatkan sarana transportasi, terutama transportasi darat. "Agar roda perekonomian, pertanian, penjualan dan pembelian bisa berjalan baik, serta harga-harga bisa lebih murah," katanya. Dalam kesempatan tersebut, Welmina Marien juga meminta pemerintah untuk menambah jumlah penyuluh pertanian beserta fasilitas pendukungnya. Ia juga mengharapkan pemerintah menghidupkan kembali program pemberian sekitar 500 ekor sapi Banpres (Bantuan Presiden) seperti pada masa Presiden Soeharto. Menjawab pertanyaan ini, Presiden mengatakan bahwa Deptan telah memiliki program penambahan 10 ribu penyuluh pertanian untuk seluruh Indonesia, termasuk Irjabar, untuk membantu meningkatkan produktifitas petani. Sedangkan mengenai Program Banpres, Presiden Yudhoyono mengatakan bahwa sekarang ini program itu sudah tidak ada lagi. Tetapi, katanya, pemerintah juga tetap memiliki program lain untuk memajukan sektor peternakan agar lebih baik lagi. (*)

Copyright © ANTARA 2007