Kirkuk (ANTARA News) - Sedikit-dikitnya 105 orang tewas, Sabtu, ketika suatu truk bermuatan bom menghancurkan pasar yang sedang ramai, kata seorang petinggi keamanan setempat. Letnan Kolonel Saman Hamid, komandan pusat koordinasi keamanan di Tuz Khurmatu, mengatakan kepada AFP bahwa seorang pelaku bom bunuh diri telah memicu bom berdaya ledak kuat yang ada di sebuah truk yang membawa bata, di Desa Emerli. "Sebanyak 105 warga Irak tewas dan lima lainnya hilang, kami telah memiliki nama-nama mereka. Lebih dari 250 cedera," katanya. Jumlah Korban tersebut dibenarkan dokter Wissam Abdullah, direktur rumah sakit besar setempat. Kepala pemerintahan setempat, Hamad Rasheed, mengatakan bahwa setelah petugas penyelamat menyelesaikan penggalian terhadap puluhan bangunan runtuh, dipastikan hingga 125 orang tewas. "Laporan pihak keamanan yang saya terima dari lokasi membenarkan adanya 115 tewas dan lima lainnya hilang dan sekitar lima lagi potongan-potongan jasadnya telah dikumpulkan. Sekitar 40 rumah, 20 toko dan 10 kendaraan hancur," kata Rasheed. "Mayat-mayat itu berada di bawah puing gedung yang roboh. Sebagian dalam kondisi sudah terbakar dan sebagian lainnya tubuhnya tercabik-cabik. Ini adalah bencana besar bagi kota kami karena semua korban adalah warga sipil," katanya. Abdullah mengatakan bahwa korban tewas maupun cedera telah dibawa ke unit gawat darurat di rumah sakitnya di Tuz Khurmatu, selain ke dua rumah sakit lainnya di Kirkuk, dan dua rumah sakit di kota Sulaimaniyah. Serangan itu adalah yang paling buruk yang terjadi di Irak sejak 18 April, di mana ketika itu 190 orang tewas akibat suatu rangkaian serangan bom mobil di distrik Syiah di Baghdad, demikian AFP.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007