Sana`a (ANTARA News) - Para khatib Jum`at di Keemiran Abu Dhabi, Uni Emirat Arab (UAE), diharuskan mampu berkomunikasi menggunakan Internet karena seluruh khutbah yang telah disahkan pihak berwenang akan dikirim balik ke masing-masing khatib melalui surat elektronik (email). Selama ini, khutbah-khutbah yang telah dicek oleh pihak berwenang dikembalikan ke masing-masing khatib lewat pos biasa atau faksimili. Dengan keputusan baru tersebut, maka para khatib pun harus mengirimkan rancangan (draft) khutbah melalui email juga. Keruan saja sebagian khatib yang selama ini tidak pernah berkomunikasi berteknologi dunia maya itu khawatir tidak bisa melaksanakan tugas karena belum pernah ber-Internet. Menanggapi kekhawatiran sebagian khatib tersebut, pihak Departemen Urusan Islam dan Wakaf Abu Dhabi akan memberikan kursus kepada para khatib tentang cara berkomunikasi menggunakan Internet. Departemen tersebut mengharuskan semua khatib di Keemiran Abu Dhabi bisa menggunakan internet. "Khutbah-khutbah tersebut juga akan disimpan di MP3 dan arsip elektronik yang dapat diakses lewat internet," kata Dr. Mohamed Mathar Al-Kaabi seperti dikutip harian Al-Sharqul Awsat, Sabtu (7/7). Dirjen Urusan Islam Keemiran Abu Dhabi itu juga menjelaskan rencana dekat badan tersebut untuk membuat link (saluran) elektronik di seluruh masjid di Keemiran tersebut yang antara lain berisi informasi tentang judul khutbah di setiap masjid. Untuk keseragaman fatwa, Al-Kaabi melarang para imam masjid untuk menyampaikan fatwa secara terpisah karena Departemen tersebut telah menyediakan "hotline" kepada warga setempat untuk menanyakan berbagai masalah agama kepada para mufti setempat. Belum lama ini, pemerintah setempat telah mengkhususkan satu masjid di ibu kota UAE itu menggunakan bahasa Inggris dalam khutbah Jum`at bagi warga Muslim mukimin (pendatang) yang tidak mengerti bahasa Arab. Ada pun penggunaan bahasa India dan Urdu bagi warga mukimin asal India dan Pakistan telah berlangsung sejak lama mengingat jutaan warga asal anak benua India itu bermukim di UAE. Sejumlah stasiun televisi setempat juga mengkhususkan waktunya bagi paket siaran dalam dua bahasa tersebut. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007