Menjadi pembawa acara berbahasa Jawa itu tidak mudah."
Magelang (ANTARA News) - Dewan Pengurus Daerah Persaudaraan Masyarakat Budaya Nasional Indonesia (Permadani) Kota Magelang, Jawa Tengah, mewisuda 56 lulusan kursus pembawa acara dan pidato Bahasa Jawa (pawiyatan panatacara tuwin pamedhar sabda).

"Mereka adalah wisudawan Permadani Kota Magelang untuk angkatan ke-25. Kalau total yang telah kami wisuda hingga saat ini 763 siswa," kata Ketua DPD Permadani Kota Magelang Karno di Magelang, Senin.

Ia mengatakan mereka yang menjalani wisuda tersebut telah mengikuti agenda kursus pembawa acara dan pidato berbahasa Jawa selama beberapa waktu belakangan ini.

Acara wisuda para lulusan kurus tersebut berlangsung di Pendopo Pengabdian Rumah Dinas Wali Kota Magelang yang juga dihadiri Wali Kota Magelang Sigit Widyonindito.

Ia mengatakan peserta kursus tersebut berasal dari berbagai kalangan, baik instansi pemerintah maupun swasta, termasuk guru, pensiunan pegawai negeri, TNI dan Polri, anggota DPRD, perangkat desa/kelurahan, seniman maupun reporter radio.

"Tidak hanya dari Kota Magelang, tetapi ada juga yang dari Kabupaten Magelang dan Temanggung," ujarnya.

Ketua Penyelenggara Pawiyatan DPD Permadani Kota Magelang Lukita Sari mengatakan bahwa pembentukan Permadani sebagai bagian dari upaya mewujudkan masyarakat Indonesia berbudaya dan mencapai kemajuan kehidupan masyarakat.

"Yang mampu menyesuaikan diri terhadap perkembangan zaman," katanya.

Wali Kota Magelang Sigit Widyonindito menyatakan bangga atas kegiatan Permadani menyelenggarakan kursus panatacara dan pamerdar sabda selama ini.

Ia menyebut menjadi pembawa acara dalam bahasa Jawa sebagai hal yang tidak mudah dilaksanakan seseorang pada zaman sekarang.

"Menjadi pembawa acara berbahasa Jawa itu tidak mudah. Tidak hanya butuh bakat dan niat, tetapi juga telaten dan pembelajaran terus menerus," kata dia.

Ia pun menambahkan harapannya, agar para lulusan kursus tersebut terus menerus belajar dan berlatih, serta membaca berbagai bahan bacaan sehingga mampu tampil sebaik-baiknya.

Pewarta: Maximianus Hari Atmoko
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2018