Berlin (ANTARA News)  - Kebijakan Presiden AS Donald Trump mengenakan tarif impor baja dan aluminium akan meningkatkan proteksionisme ke sektor-sektor dan negara-negara lain, kata seorang pakar institut penelitian Jerman ifo, Senin (19/3).

"Hal ini dapat melemahkan Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) dan secara serius membahayakan kemajuan yang dicapai dalam meliberalisasi perdagangan dunia selama beberapa dekade terakhir," kata Gabriel Felbermayr, Direktur ifo Centre for International Economics.

"Tindakan Trump tampak sangat sewenang-wenang ... Negara Uni Eropa yang paling terkena dampaknya adalah Jerman yang harus membayar tarif baru sebesar 1,7 miliar dolar AS per tahun untuk ekspor baja dan aluminium," tambah Felbermayr.

Menurut dia, total ekspor baja dan aluminium Jerman ke AS mencapai 3,1 miliar dolar AS. Total ekspor Uni Eropa mencapai sekitar 6,5 miliar dolar AS.

Dalam kasus impor baja AS, penggunaan tarif pelindung hanya dapat dibenarkan berdasarkan Persetujuan Umum tentang Tarif dan Perdagangan jika terjasi kenaikan tajam dan mendadak dalam volume impor.

Kenyataannya, impor baja AS telah tumbuh kuat sejak 2009, tetapi hanya ke level saat 2006 sebelum krisis ekonomi. Jumlah impor aluminium relatif tidak berubah selama periode panjang. Oleh karena itu, banjir impor tidak dapat penentu untuk salah satu produk.

Indeks Iklim Bisnis Ifo dari "think tank" yang berbasis di Munich ini dianggap sebagai barometer paling penting bagi ekonomi Jerman.

(A026/A011)

Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2018