Jakarta (ANTARA News) - Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) pada Selasa 10 Juli 2007 akan menyerahkan penghargaan Henk Timmerman untuk seorang kimiawan medisinal muda Indonesia yang dinilai berprestasi dalam riset kimia medisinal tahun ini. Penghargaan berupa dana seribu dolar AS itu disampaikan dalam seminar "The Henk Timmerman International Seminar on Pharmacochemistry" yang akan berlangung di Gedung LIPI, Selasa, demikian siaran pers dari LIPI, Senin. Kepala Pusat Penelitian Kimia LIPI, Dr LB Kardono mengatakan bahwa penghargaan tersebut diberikan atas dukungan Prof Henk Timmerman, pakar kimia medisinal dari Universitas Vrije, Amsterdam, Belanda. Timmerman dikenal di Indonesia atas jasanya membantu riset senyawa kurkumin yang dilakukan oleh fakultas Farmasi Universitas gajah Mada. "Syarat penerima award adalah periset kimia medisinal yang berusia di bawah 40 tahun dan menunjukkan prestasi riset terbaik di bidang tersebut berupa paten atau publikasi ilmiah," katanya. Kepala LIPI Prof. Dr. Umar Anggara Jennie mengemukakan bahwa LIPI sebagai salah satu badan riset pemerintah yang menangani masalah pencarian obat, merasa perlu menanggapi perkembangan kimia medisinal dengan menyerap dan mengenalkannya kepada masyarakat farmasi di Indonesia. Seminar internasional bertema "Perancangan Obat Berdasar Struktur" itu akan membahas perkembangan terakhir kimia medisinal. Kimia Medisinal atau Farmakokimia adalah ilmu untuk merancang struktur senyawa obat, menyintesisnya, serta mengevaluasi aktivitasnya terhadap penyakit. Dengan ilmu ini struktur senyawa obat dapat dirancang dengan lebih akurat sehingga aktivitasnya diharapkan dapat lebih tinggi dan efek sampingnya dapat dikurangi. Ilmu ini dinamai kimia medisinal atau farmakokimia karena pada mulanya merupakan paduan ilmu kimia dan farmasi. Dalam 10 tahun terakhir kimia medisinal berkembang maju dengan diterapkannya program komputer pada tahap perancangan struktur senyawa obat. "Program ini mempercepat penemuan struktur senyawa obat yang cocok bagi tubuh manusia serta menghemat biaya sintesis dan pengujian obat, sehingga penyediaan obat bagi masyarakat Indonesia dapat berlangsung lebih efisien," tegas Prof. Dr. Umar Anggara. Prof. Timmerman akan hadir sebagai pembicara utama dalam seminar sehari tersebut, sedangkan pembicara lain adalah kepala LIPI, pakar farmasi dari Univrsitas Gajah Mada, pakar kimia dari Institut Teknologi Bandung, pakar dari BATAN juga dari Univrsitas Vrije. (*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007