Surabaya (ANTARA News) - Universitas Kristen Petra (UKP) Surabaya mendorong para mahasiswanya agar berani melajutkan belajar ke luar negeri agar dapat belajar budaya baru serta siap menghadapi tantangan yang lebih besar ke depannya.

Rektor UKP Surabaya Prof Djwantoro Hardjito di sela kegiatan "International Day 2018" di kampus itu, di Surabaya, Jumat mengatakan, saat ini prospek kerja sudah berubah, itu sebabnya mahasiswa diminta mampu beradaptasi dengan kondisi tersebut salah satunya dengan mencari pengalaman keluar.

"Di era revolusi industri ke empat seperti saat ini banyak perubahan. Industri taksi terbesar tak punya taksi begitu juga hotel. Toko ritel juga begitu. Oleh sebab itu mahasiswa perlu belajar beradaptasi," kata dia.

Dengan belajar ke luar negeri, mahasiswa bisa belajar budaya serta adat dari masyarakat lain. Hal itu akan membentuk mahasiswa. Itu juga menjadi tantangan yang diberikan pihaknya kepada orang tua mahasiswa untuk mendukung putra putrinya ke luar negeri.

"Hal itu sangat penting bagi perkembangan mahasiswa karena budaya berbeda. Itu tidak datang dari ponsel. Prospek kerja pasti berubah. Ini salah satu inisiatif menyikapi perubahan dan mahasiswa," katanya.

Djwantoro mengatakan, langkah Presiden Joko Widodo untuk mengundang universitas asing juga patut diapresiasi. Dengan adanya kampus asing yang memiliki nama besar, kampus di Indonesia tidak akan lagi berada di zona nyaman dan akan berusaha memperbaiki kualitasnya.

"Kami mendukung. Kami telah banyak bekerja sama dengan universitas luar negeri. Saat ini saja sudah delapan universitas yang menjadi rekan," ujarnya.

Meski terbuka dengan perguruan tinggi asing, UKP tetap selektif dalam mencari "partner". UKP Hanya mau bekerja sama dengan PTA yang menganggap mereka setara, artinya PTA harus juga mau mengirim mahasiswanya untuk belajar di UKP.

"Itulah kenapa kita selektif. Kerja sama dengan beberapa PTA ini dengan menyelenggarakan program bersama salah satunya dengan program Kuliah Kerja Nyata (KKN) bersama mahasiswa UKP dan mahasiswa asing," tuturnya.

Selain mahasiswa yang dikirim ke luar negeri. UKP juga mendorong dosennya untuk mengajar mahasiswa asing. Hal itu sebagai bagian internasionalisasi kampusnya.

"Dosen banyak yang luar biasa tapi tidak percaya diri, makanya dosen mengajari mahasiswa asing. Kami juga mengirim dosen untuk ngajar di korea melalui `Summer Program`," tuturnya.

Sementara itu Kepala Biro Administrasi Kerjasama dan Pengembangan Institusi (BAKP) UK Petra Meilinda mengatakan kegiatan Internasional Day 2018 kali ini selain memberi kesempatan pada para peserta berinteraksi dengan mahasiswa asing, dapat berinteraksi langsung dengan perwakilan Universitas rekanan UK Petra di antaranya Hongkong, Taiwan, Korea, Jepang, Australia, Thailand, Belanda, Jerman dan lainnya.

"Melalui kegiatan ini, kami harap mahasiswa serta orang tua dapat mendapatkan ilmu dengan cara yang menyenangkan seperti berpetualang," katanya.

Pewarta: Indra Setiawan dan Willy Irawan
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2018