Denpasar (ANTARA News) - Dirjen Kerjasama Multirateral Departemen Luar Negeri Indonesia, Rezlan Ishar Jenei, menilai terpilihnya Indonesia sebagai tuan rumah lokakarya ke-14 kerjasama kawasan Asia Pasifik untuk kemajuan dan perlindungan HAM berkat prestasi Indonesia dalam penerapan dan perlindungan HAM. "Ini merupakan kepercayaan dunia internasional dan berharap pengalaman Indonesia dapat dipakai sebagai bahan masukan dalam meningkatkan kemajuan dan penghormatan HAM di negara-negara Asia Pasifik," kata Rezlan Ishar Jenei di Nusa Dua, Bali, Selasa. Selesai membuka Lokakarya ke-14 Kerjasama Kawasan Asia Pasifik untuk kemajuan dan perlindungan HAM yang melibatkan utusan dari 30 negara, ia mengatakan peran Indonesia oleh dunia internasional dinilai sangat strategis. Oleh sebab itu, Indonesia secara maksimal menyukseskan pertemuan tersebut dengan memberikan sumbangan pemikiran apa yang bisa diberikan dalam meningkatkan dan penghormatan HAM di kawasan Asia Pasifik. "Pertemuan tingkat internasional dibidang HAM kali ini bagi Indonesia merupakan yang kedua kalinya untuk membentuk mekanisme konsultasi dan mekanisme kerjasama di kawasan Asia Pasifik," ujarnya. Lokakarya yang kali ini dihadiri Komisioner Tinggi HAM PBB, Louise Arbour, merupakan implementasi dari mandat keputusan Dewan HAM PBB mengenai kerjasama pemajuan dan perlindungan HAM di kawasan Asia Pasifik. Lokakarya selama tiga hari, 10-12 Juli 2007 membahas tema utama "Human Rights and extreme poverty". Selain itu, juga meninjau ulang berbagai kemajuan empat pilar Teheran yang mencakup pendidikan HAM, rencana aksi HAM, Komnas HAM serta hak pembangunan, ekonomi dan sosial budaya. Peserta selain berasal dari 30 negara di kawasan Asia Pasifik, juga diikuti wakil pemerintahan, Komnas, LSM, wakil dari badan-badan khusus, organisasi antar pemerintah, regional, dengan komisi ekonomi dan sosial PBB untuk Asia Pasifik sebagai peninjau. (*)

Copyright © ANTARA 2007