Bandung (ANTARA News) - Bangunan di lingkungan Pesantren Siliwangi, Kecamatan Leles, Kabupaten Garut, Jawa Barat, terbakar, Senin malam, yang diduga api bersumber dari bangunan dapur umum.

Pimpinan Yayasan Siliwangi, Ila Susanti, mengatakan, pengelola pesantren maupun para santri sebelumnya tidak tahu ada kebakaran karena sedang melaksanakan ibadah Salat Magrib di masjid.

"Setiap Magrib, semua ada di masjid, setelah keluar dari masjid baru tahu ada kebakaran," katanya.

Ia mengatakan, peristiwa itu berawal diketahui oleh warga sekitar yang berteriak-teriak ada kebakaran gedung pesantren yang lokasinya berada di belakang Kantor Desa Haruman.

Ia menyebutkan, kebakaran itu menghanguskan gedung di SDIT Pesantren Siliwangi berikut seluruh barang dan dokumen pesantren di dalamnya dengan kerugian materi diperkirakan seratusan juta rupiah.

"Semua peralatan kebutuhan pesantren semuanya ada di situ," katanya.

Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Garut, Aji Sukarmaji, mengatakan sudah menerjunkan empat mobil pemadam kebakaran untuk mengatasi kobaran api yang sudah menghanguskan bangunan di lingkungan pesantren itu.

Kobaran api, kata dia, berhasil dipadamkan petugas sekitar pukul 20.00 WIB atau dua jam setelah adanya laporan kebakaran tersebut.

"Api sekarang sudah padam, tadi jam 8 (20.00 WIB)," katanya.

Terkait penyebab kebakaran, Aji mengatakan belum dapat diketahui secara pasti tentang asal mula api karena masih dalam proses pemeriksaan.

Namun hasil keterangan sementara dari sejumlah saksi di lokasi kejadian, kata Aji, kemungkinan api berasal dari kompor gas yang lupa dimatikan.

"Kemungkinan api berasal dari kompor gas yang lupa dimatikan dan selang penghubung bocor, karena di dekat lokasi ada dapur," katanya.

Pewarta: Feri Purnama
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2018