Chicago (ANTARA News) - Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange melanjutkan tren penguatannya dengan berakhir lebih tinggi pada perdagangan Senin (Selasa pagi WIB), didukung dolar AS yang terus melemah.

Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman April, naik 5,10 dolar AS atau 0,38 persen, menjadi menetap di 1.355,00 dolar AS per ounce. Ini adalah hari keempat berturut-turut bagi emas membukukan keuntungan.

Indeks dolar AS, ukuran greenback terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya, turun 0,44 persen menjadi 89,04 pada pukul 16.32 GMT.

Emas dan dolar AS biasanya bergerak berlawanan arah, yang berarti jika dolar AS turun maka emas berjangka akan naik, karena emas yang dihargakan dalam dolar AS menjadi lebih murah bagi investor yang menggunakan mata uang lainnya.

Ketegangan geopolitik juga menawarkan dukungan bagi emas yang dianggap sebagai salah satu aset "safe-haven", seperti Washington pada Senin (26/3) mengumumkan akan mengusir 60 diplomat Rusia dan menutup konsulat Rusia di Seattle sebagai tanggapan terhadap penggunaan agen saraf untuk meracuni mantan mata-mata Rusia yang tinggal di Inggris, tuduhan yang Moskow bantah dengan keras.

Namun, Dow Jones Industrial Average "rebound" pada Senin (26/3), naik 421,58 poin atau 1,79 persen, menjadi 23.954,78 poin pada pukul 16.43 GMT.

Reli ekuitas AS mengikuti laporan Fox News bahwa para pejabat AS sedang bernegosiasi dengan rekan-rekan mereka di Tiongkok dalam upaya untuk menghindari kemungkinan perang dagang, yang telah mendorong kekhawatiran mendalam dan menenggelamkan saham-saham pada minggu lalu.

Adapun logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Mei naik 10,2 sen atau 0,62 persen, menjadi menetap di 16,684 dolar AS per ounce. Platinum untuk penyerahan April naik 2,00 dolar AS atau 0,21 persen, menjadi ditutup di 950,40 dolar AS per ounce.

Baca juga: Emas berjangka naik dipicu pembelian "safe-haven"

Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2018