Jakarta (ANTARA News) - Beberapa pengemudi yang menjadi mitra Uber merasa ditelantarkan setelah perusahan penyedia aplikasi layanan pemesanan transportasi daring itu pada Senin (26/3) membuat kesepakatan dengan kompetitornya, Grab.

Suwardi (56) menanyakan masa depan kemitraannya dengan perusahaan tersebut ke kantor operasional Uber di Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Selasa, namun tampak lesu saat keluar dari kantor.

Pria yang sudah dua tahun bergabung dengan Uber itu mengusap peluh di keningnya dengan tangan yang masih dibalut sarung tangan kain hitam. Teman-temannya yang baru datang menyambutnya, menantikan informasi yang akan dia sampaikan.

"Saya rasanya kok seperti ditelantarkan ya," katanya pada rekan-rekannya yang berkumpul di halaman depan kantor Uber.

"Tadi saya menanyakan nasib kita ini gimana di dalam sana, tapi malah disodorin kertas isinya daftar alamat kantor Grab, 'tanya ke Grab aja Pak, ini alamatnya, yang paling dekat di Srengseng', gitu katanya," lanjut Suwardi, memicu banyak tanya dari rekan-rekannya.


 

Belum Jelas

Setelah kesepakatan akuisisi Uber oleh Grab, Uber akan memiliki 27,5 persen saham di Grab, dan Dara Khosrowshahi selaku CEO Uber akan bergabung dengan dewan direksi Grab. Namun nasib para karyawan perusahaan dan pengemudi yang menjadi mitra mereka belum jelas.

"Namanya dibeli, ini sepertinya cuma pembelaan saja, kalau memang dibeli kan kita harusnya diistimewakan. Saya maunya kalau nanti saya ke Grab, ya saya langsung dikasih atribut saja, tak perlu daftar ulang," kata Suwardi.

Selama masa transisi setelah pengumuman akuisisi, Grab dan Uber akan bekerja sama dalam proses migrasi mitra pengemudi dan penumpang Uber maupun rekanan pengantaran Uber Eats ke platform Grab.

Meski demikian, Suwardi dan rekan-rekan mitra lain khawatir tidak masuk kualifikasi perekrutan Grab, yang salah satunya mensyaratkan usia pengemudi maksimal 55 tahun.

"Takutnya nanti di sana dites lagi," kata mitra Uber lain, Joko Santoso.

Aplikasi Uber akan tetap beroperasi selama dua minggu ke depan untuk memastikan stabilitas para mitra Uber, dimana mereka dapat memperoleh informasi lebih lanjut mengenai persyaratan pendaftaran mitra Grab secara daring.

Uber Eats akan tetap beroperasi hingga akhir Mei, sampai rekanan pengantaran dan restoran Uber pindah ke platform GrabFood.

Baca juga: Para mitra tanyakan nasib ke kantor Uber pasca-akuisisi

Pewarta: Ida Nurcahyani
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2018